Terimbas Covid-19, Pupuk Indonesia Perkirakan Penjualan Turun

Rabu, 20 Mei 2020 - 18:35 WIB
Pupuk Indonesia memperkirakan penjualan akan turun pada tahun ini akibat dampak pandemi Covid-19. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negara berdampak pada kinerja PT Pupuk Indonesia (Persero) . BUMN Holding industri pupuk ini mengalami kenaikan biaya produksi, sementara permintaan pupuk dalam negeri serta ekspor menurun.

Wakil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Imam Apriyanto Putro mengatakan, wabah Covid-19 ini diperkirakan membuat penjualan pupuk menurun. Pasalnya, pandemi ini menimbulkan risiko suplai dan biaya bahan baku yang meningkat karena ada beberapa vendor di India dan Yordania yang tutup. Bahan baku pupuk urea berasal dari gas, NPK dari phospat dan kalium. Semua bahan baku itu impor, karena tidak ada pasokan dari dalam negeri.

"Biaya produksi juga meningkat karena ada kenaikan harga bahan baku yang berasal dari impor terutma phospat dan kalium. Sementara gas menggunakan nilai tukar dolar untuk membeli bahan baku ini dari luar negeri," kata Imam dalam sebuah dikusi daring di Jakarta, Rabu (20/5/2020).



(Baca Juga: Mentan Minta Pabrik Pupuk Dukung Komoditas Pertanian Berorientasi Ekspor)

Selain itu, dampak Covid-19 juga menyebabkan penurunan permintaan pasar dalam negeri. Adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat beberapa distributor kios atau toko menutup usahanya. "Ada juga penurunan permintaan dari klien industri perkebunan. Mereka menghentikan operasi di perkebunan untuk membatasi gerak dari pekerjanya," ujar dia.

Ekspor juga tergangu karena terjadi pelambatan ekonomi, sehingga permintaan dari negara luar terhadap produk pupuk indonesia juga menurun. "China dan India diperkirakan turun 12% sejak Februari 2020 dan saat ini India merupakan negara importir terbesar Pupuk Indonesia," jelas Imam.
(fai)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More