Stok Pupuk di Pantura Jelang Musim Tanam Dipastikan Tersedia
Rabu, 07 April 2021 - 22:12 WIB
JAKARTA - Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok pupuk di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat aman. Hal ini menjelang musim tanam gadu setelah dilakukan pemantauan sejumlah gudang dan kios di daerah tersebut.
Ketua KTNA Karawang, Endjam Djamsir yang juga Wakil Ketua KTNA Jawa Barat mengungkapkan, bahwa keluhan petani saat ini bukanlah perihal kelangkaan pupuk, namun terkait harga gabah yang masih di bawah harga pokok penjualan (HPP). Saat ini, beberapa daerah di Karawang gabah dibeli sekitar Rp3.800 per kilogram, padahal seharusnya Rp4.200 per kilogram.
Ia menerangkan, distribusi pupuk kepada petani sepanjang musim tanam lalu pun berjalan optimal. Hal itu terlihat dari hasil panen petani Karawang yang melimpah. "Tercatat, di musim panen ini Karawang menghasilkan 1,3 juta ton gabah kering giling," ungkapnya.
Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian (Kementan), Muhammad Hatta menambahkan, pihaknya telah memantau stok pupuk di gudang dan kios pupuk di wilayah Karawang hingga Indramayu.
Dari pemantauan stok pupuk di Gudang Lini 3 Pupuk Kujang Sukra, Indramayu, stok pupuk terpantau penuh dan siap disalurkan kepada petani. Ia juga memastikan, kalau harga pupuk dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
"Tidak ada kenaikan harga di tingkat kios. Kita bersama KTNA sudah cek langsung ke kios-kios," katanya.
Kondisi yang sama juga terjadi di Karawang, stok pupuk terpantau aman. Stok pupuk di Karawang pada per tanggal 5 April 2021 mencapai 2.111,68 Ton. Rinciannya, pupuk urea mencapai 728,23 ton, NPK 1110,65 dan pupuk organik 272,80 ton.
Sedangkan stok pupuk di Indramayu per Senin, 5 April 2021 mencapai 2.782,37 ton dengan rincian urea 963,37 ton, NPK 666,25 ton dan pupuk organik 1152,75 ton.
Lihat Juga: 5 Fakta Tabrakan Bus Surya Bali dengan 2 Truk Tronton di Pantura Pati, Nomor 3 Memilukan
Ketua KTNA Karawang, Endjam Djamsir yang juga Wakil Ketua KTNA Jawa Barat mengungkapkan, bahwa keluhan petani saat ini bukanlah perihal kelangkaan pupuk, namun terkait harga gabah yang masih di bawah harga pokok penjualan (HPP). Saat ini, beberapa daerah di Karawang gabah dibeli sekitar Rp3.800 per kilogram, padahal seharusnya Rp4.200 per kilogram.
Ia menerangkan, distribusi pupuk kepada petani sepanjang musim tanam lalu pun berjalan optimal. Hal itu terlihat dari hasil panen petani Karawang yang melimpah. "Tercatat, di musim panen ini Karawang menghasilkan 1,3 juta ton gabah kering giling," ungkapnya.
Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian (Kementan), Muhammad Hatta menambahkan, pihaknya telah memantau stok pupuk di gudang dan kios pupuk di wilayah Karawang hingga Indramayu.
Dari pemantauan stok pupuk di Gudang Lini 3 Pupuk Kujang Sukra, Indramayu, stok pupuk terpantau penuh dan siap disalurkan kepada petani. Ia juga memastikan, kalau harga pupuk dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
"Tidak ada kenaikan harga di tingkat kios. Kita bersama KTNA sudah cek langsung ke kios-kios," katanya.
Kondisi yang sama juga terjadi di Karawang, stok pupuk terpantau aman. Stok pupuk di Karawang pada per tanggal 5 April 2021 mencapai 2.111,68 Ton. Rinciannya, pupuk urea mencapai 728,23 ton, NPK 1110,65 dan pupuk organik 272,80 ton.
Sedangkan stok pupuk di Indramayu per Senin, 5 April 2021 mencapai 2.782,37 ton dengan rincian urea 963,37 ton, NPK 666,25 ton dan pupuk organik 1152,75 ton.
Lihat Juga: 5 Fakta Tabrakan Bus Surya Bali dengan 2 Truk Tronton di Pantura Pati, Nomor 3 Memilukan
(akr)
tulis komentar anda