Pupuk Indonesia Gelar Edukasi Pemupukan Presisi di Sragen
Sabtu, 10 April 2021 - 17:00 WIB
JAKARTA - Pupuk Indonesia , perusahaan agrosolusi untuk Indonesia, bersama anggota holdingnya (Pupuk Sriwidjaja Palembang, dan Petrokimia Gresik) menggelar kegiatan tanam perdana komoditas padi di Desa Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Jumat kemarin (9/4). Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sragen Eka Rini Mumpuni Titi Lestari.
Mewakili Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman, Gusrizal menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dukungan serta sarana edukasi kepada petani dalam menerapkan pemupukan presisi. Pupuk yang digunakan, yaitu pupuk organik Petroganik, Urea, NPK Phonska 15-10-12, dan pupuk organik cair Phonska OCA. ( Baca juga:Dirawat 2 Pekan, Korban Kebakaran Kilang Pertamina Balongan Meninggal )
“Pada kesempatan ini, kami juga memperkenalkan dua varian pupuk subsidi terbaru, yaitu pupuk organik cair dengan nama Phonska Oca dan NPK Phonska formula 15-10-12,” ujar Gusrizal, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Sabtu (10/4/2021).
Lebih lanjut Gusrizal menambahkan bahwa pada tahun 2021 ini, sesuai dengan kebijakan pemerintah, terdapat perubahan formula pupuk NPK Phonska bersubsidi, dari awalnya 15-15-15 menjadi 15-10-12.
“Perubahan ini dijalankan pemerintah dengan prinsip efisiensi, namun tetap mengedepankan kualitas untuk hasil panen yang optimal,” jelas Gusrizal.
Rekomendasi pemupukan presisi, lanjut Gusrizal, dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) dan Pupuk Indonesia untuk Kecamatan Sidoharjo adalah pupuk Urea 200kg, NPK Phonska 275kg, pupuk organik Petroganik 500kg, dan pupuk organik cair Phonska OCA sebanyak 5 liter untuk setiap satu hektare lahan sawah.
“Perpaduan pupuk organik dan anorganik ini adalah demi keberlanjutan pertanian, agar lahan sawah tetap optimal dan memiliki produktivitas tinggi secara jangka panjang,” ujar Gusrizal.
Gusrizal juga menambahkan bahwa pihaknya sangat berterima kasih kepada petani, Pemerintah Kabupaten Sragen, dan menyatakan siap mendukung dan memajukan sektor pertanian, khususnya di Kabupaten Sragen.
“Diharapkan sinergi ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan ketahanan pangan nasional,” ujar Gusrizal.
Mewakili Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman, Gusrizal menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dukungan serta sarana edukasi kepada petani dalam menerapkan pemupukan presisi. Pupuk yang digunakan, yaitu pupuk organik Petroganik, Urea, NPK Phonska 15-10-12, dan pupuk organik cair Phonska OCA. ( Baca juga:Dirawat 2 Pekan, Korban Kebakaran Kilang Pertamina Balongan Meninggal )
“Pada kesempatan ini, kami juga memperkenalkan dua varian pupuk subsidi terbaru, yaitu pupuk organik cair dengan nama Phonska Oca dan NPK Phonska formula 15-10-12,” ujar Gusrizal, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Sabtu (10/4/2021).
Lebih lanjut Gusrizal menambahkan bahwa pada tahun 2021 ini, sesuai dengan kebijakan pemerintah, terdapat perubahan formula pupuk NPK Phonska bersubsidi, dari awalnya 15-15-15 menjadi 15-10-12.
“Perubahan ini dijalankan pemerintah dengan prinsip efisiensi, namun tetap mengedepankan kualitas untuk hasil panen yang optimal,” jelas Gusrizal.
Rekomendasi pemupukan presisi, lanjut Gusrizal, dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) dan Pupuk Indonesia untuk Kecamatan Sidoharjo adalah pupuk Urea 200kg, NPK Phonska 275kg, pupuk organik Petroganik 500kg, dan pupuk organik cair Phonska OCA sebanyak 5 liter untuk setiap satu hektare lahan sawah.
“Perpaduan pupuk organik dan anorganik ini adalah demi keberlanjutan pertanian, agar lahan sawah tetap optimal dan memiliki produktivitas tinggi secara jangka panjang,” ujar Gusrizal.
Gusrizal juga menambahkan bahwa pihaknya sangat berterima kasih kepada petani, Pemerintah Kabupaten Sragen, dan menyatakan siap mendukung dan memajukan sektor pertanian, khususnya di Kabupaten Sragen.
“Diharapkan sinergi ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan ketahanan pangan nasional,” ujar Gusrizal.
tulis komentar anda