Ekonomi China Meroket jadi Pemacu Pemulihan Global
Rabu, 21 April 2021 - 09:34 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan perekonomian global tumbuh lebih tinggi dari prakiraan sebelumnya dengan proses pemulihan global yang semakin tidak merata antarnegara.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, perkembangan tersebut terutama didorong oleh perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan China yang berlangsung lebih cepat dibanding negara lainnya.
"Di China, perbaikan ekonomi diprakirakan semakin kuat, sejalan dengan proses vaksinasi yang berjalan lancar dan tambahan stimulus fiskal yang lebih besar," kata Perry dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (21/4/2021).
Dia melanjutkan, pemulihan ekonomi di China yang lebih tinggi ditopang oleh perbaikan permintaan domestik dan global. Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia merevisi prakiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2021 menjadi 5,7%, lebih tinggi dari prakiraan sebelumnya sebesar 5,1%.
"Pemulihan ekonomi global yang lebih tinggi terkonfirmasi oleh perkembangan sejumlah indikator dini pada Maret 2021, seperti Purchasing Managers' Index (PMI), keyakinan konsumen, dan penjualan ritel di beberapa negara yang terus meningkat," katanya.
Sejalan dengan perbaikan ekonomi global tersebut, volume perdagangan dan harga komoditas dunia terus meningkat, sehingga mendukung perbaikan kinerja ekspor negara berkembang yang lebih tinggi, termasuk Indonesia.
Sementara itu, ketidakpastian pasar keuangan dan volatilitas yield UST masih berlangsung seiring dengan lebih baiknya perbaikan ekonomi di Amerika Serikat dan persepsi pasar terhadap arah kebijakan The Fed.
"Perkembangan ini berpengaruh terhadap aliran modal masuk ke sebagian besar negara berkembang yang lebih rendah, dan berdampak pada tekanan mata uang di berbagai negara tersebut, termasuk Indonesia," tandasnya.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, perkembangan tersebut terutama didorong oleh perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan China yang berlangsung lebih cepat dibanding negara lainnya.
"Di China, perbaikan ekonomi diprakirakan semakin kuat, sejalan dengan proses vaksinasi yang berjalan lancar dan tambahan stimulus fiskal yang lebih besar," kata Perry dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (21/4/2021).
Dia melanjutkan, pemulihan ekonomi di China yang lebih tinggi ditopang oleh perbaikan permintaan domestik dan global. Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia merevisi prakiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2021 menjadi 5,7%, lebih tinggi dari prakiraan sebelumnya sebesar 5,1%.
"Pemulihan ekonomi global yang lebih tinggi terkonfirmasi oleh perkembangan sejumlah indikator dini pada Maret 2021, seperti Purchasing Managers' Index (PMI), keyakinan konsumen, dan penjualan ritel di beberapa negara yang terus meningkat," katanya.
Sejalan dengan perbaikan ekonomi global tersebut, volume perdagangan dan harga komoditas dunia terus meningkat, sehingga mendukung perbaikan kinerja ekspor negara berkembang yang lebih tinggi, termasuk Indonesia.
Baca Juga
Sementara itu, ketidakpastian pasar keuangan dan volatilitas yield UST masih berlangsung seiring dengan lebih baiknya perbaikan ekonomi di Amerika Serikat dan persepsi pasar terhadap arah kebijakan The Fed.
"Perkembangan ini berpengaruh terhadap aliran modal masuk ke sebagian besar negara berkembang yang lebih rendah, dan berdampak pada tekanan mata uang di berbagai negara tersebut, termasuk Indonesia," tandasnya.
(ind)
tulis komentar anda