Dorong Makin Banyak Wirausaha, Kadin Bakal Genjot Pelatihan Vokasional
Rabu, 21 April 2021 - 16:28 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid memaparkan langkah untuk mendorong perekonomian di daerah dan nasional di tengah pandemi. Ia mengajak pengurus Kadin Pusat dan Kadin Daerah (sampai kabupaten/kota), bersinergi dekaligus terus mencari inovasi untuk membuka berbagai peluang usaha. Sekaligus bahu membahu melahirkan pengusaha baru. Oleh karena itu, ke depan pengurus Kadin pusat dan daerah harus berjalan beriringan.
Ia mengingatkan agar semua pihak saling membantu untuk mendorong penambahan jumlah pengusaha di Indonesia agar bisa membuat lapangan pekerjaan yang lebih besar. Dengan membuat lapangan kerja lebih besar, maka dapat mengurangi kemiskinan. Karena itu, ia akan terus mendorong pengembangan kewirausahaan dan kompetensi sehingga semakin banyak wirausahawan.
"Salah satu pilar ketiga visi saya memajukan Kadin di masa depan adalah pengembangan kewirausahaan dan kompetensi. Seperti yang kita ketahui bersama kewirausahaan memegang peranan yang penting di dalam perekonomian kita, khususnya UMKM yang telah berulang kali membuktikan resilience-nya ketika terjadi krisis ekonomi, ujar Arsjad, yang juga Calon Ketua Umum (Caketum) Kadin Indonesia, periode 2021-2026, Rabu (21/4/2021).
Ia menilai, KADIN dapat memainkan peran yang strategis dalam menjadi katalisator bagi pertumbuhan pengusaha nasional dan UMKM serta pengembangan kompetensinya. Hal ini bisa dicapai antara lain dengan mendirikan innovation hub untuk berbagi ilmu, pengalaman dan melakukan program mentoring kepada UMKM dan pengusaha muda.
Penciptaan pengusaha muda ini merupakan keharusan, karena itu perlu juga mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas pengusaha kita melalui program vocational training. Di era digital seperti saat ini, kata Arsjad, perlu mengakselerasi ekosistem usaha yang berbasiskan data dan ekonomi digital. Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara berusaha dan berinteraksi dengan konsumen sehingga perlu beradaptasi untuk menjadi tetap relevan. "Collaboration is better than competition," katanya.
Di sisi lain, ia juga mengajak semua pihak untuk terus mengembangkan kewirausahaan sosial dengan menerapkan pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan untuk memberikan dampak positif pada masyarakat, khususnya masyarakat kelas ekonomi bawah dan yang terpinggirkan. Bagi Arsjad, KADIN bisa memainkan peranan dalam mengakselerasi transformasi Society 5.0, demi mendukung percepatan Industri Digital 4.0.
"Di Society 5.0, manusia memegang peranan yang lebih sentral, dan teknologi dimanfaatkan tidak hanya untuk kepentingan ekonomi, tapi juga memecahkan masalah-masalah sosial yang ada," tegasnya.
Arsjad, yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk dan Ketua Dewan Penyantun Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), mengibaratkan, jika Kadin ibarat perusahaan, KADIN Provinsi dan asosiasi adalah para pemegang saham. Jadi ia akan merangkul, mendengarkan setiap aspirasi pemegang saham, sehingga ke depannya KADIN Indonesia harus menjadi lebih baik.
Ia mengingatkan agar semua pihak saling membantu untuk mendorong penambahan jumlah pengusaha di Indonesia agar bisa membuat lapangan pekerjaan yang lebih besar. Dengan membuat lapangan kerja lebih besar, maka dapat mengurangi kemiskinan. Karena itu, ia akan terus mendorong pengembangan kewirausahaan dan kompetensi sehingga semakin banyak wirausahawan.
"Salah satu pilar ketiga visi saya memajukan Kadin di masa depan adalah pengembangan kewirausahaan dan kompetensi. Seperti yang kita ketahui bersama kewirausahaan memegang peranan yang penting di dalam perekonomian kita, khususnya UMKM yang telah berulang kali membuktikan resilience-nya ketika terjadi krisis ekonomi, ujar Arsjad, yang juga Calon Ketua Umum (Caketum) Kadin Indonesia, periode 2021-2026, Rabu (21/4/2021).
Ia menilai, KADIN dapat memainkan peran yang strategis dalam menjadi katalisator bagi pertumbuhan pengusaha nasional dan UMKM serta pengembangan kompetensinya. Hal ini bisa dicapai antara lain dengan mendirikan innovation hub untuk berbagi ilmu, pengalaman dan melakukan program mentoring kepada UMKM dan pengusaha muda.
Penciptaan pengusaha muda ini merupakan keharusan, karena itu perlu juga mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas pengusaha kita melalui program vocational training. Di era digital seperti saat ini, kata Arsjad, perlu mengakselerasi ekosistem usaha yang berbasiskan data dan ekonomi digital. Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara berusaha dan berinteraksi dengan konsumen sehingga perlu beradaptasi untuk menjadi tetap relevan. "Collaboration is better than competition," katanya.
Di sisi lain, ia juga mengajak semua pihak untuk terus mengembangkan kewirausahaan sosial dengan menerapkan pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan untuk memberikan dampak positif pada masyarakat, khususnya masyarakat kelas ekonomi bawah dan yang terpinggirkan. Bagi Arsjad, KADIN bisa memainkan peranan dalam mengakselerasi transformasi Society 5.0, demi mendukung percepatan Industri Digital 4.0.
"Di Society 5.0, manusia memegang peranan yang lebih sentral, dan teknologi dimanfaatkan tidak hanya untuk kepentingan ekonomi, tapi juga memecahkan masalah-masalah sosial yang ada," tegasnya.
Arsjad, yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk dan Ketua Dewan Penyantun Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), mengibaratkan, jika Kadin ibarat perusahaan, KADIN Provinsi dan asosiasi adalah para pemegang saham. Jadi ia akan merangkul, mendengarkan setiap aspirasi pemegang saham, sehingga ke depannya KADIN Indonesia harus menjadi lebih baik.
tulis komentar anda