Vaksinasi Diyakini Bisa Percepat Pemulihan Ekonomi, Ketatnya Pasokan Jadi Tantangan
Jum'at, 23 April 2021 - 22:50 WIB
JAKARTA - Percepatan vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah mendapatkan apresiasi dari kalangan pengusaha. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia , Shinta Kamdani menggatakan, percepatan program vaksinasi dapat menjadi sarana percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Pasalnya, hal ini dapat menimbulkan rasa aman bagi masyarakat untuk melakukan transaksi ekonomi. "Tentu, pemulihan ekonomi bisa terjadi ketika kasus Covid-19 sudah bisa dikendalikan," jelas Shinta.
"Dan memang walaupun sudah ada upaya dalam protokol kesehatan, kemudian pemerintah melakukan 3T (testing, tracing, dan treatment) tetap tidak tercukupi. Maka, diperlukan vaksinasi. Jadi kita mendorong program vaksinasi nasional yang saat ini berjalan, yang tengah diprioritaskan seperti untuk masyarakat lanjut usia," jelas Shinta.
Lebih lanjut, Shinta menjelaskan, para pengusaha juga turut berpartisipasi membantu pemerintah mewujudkan herd immunity, dengan program vaksinasi yang menyasar 181,5 juta masyarakat atau sekitar 70 persen masyarakat Indonesia.
"Kami sebagai pengusaha, ikut membantu pemerintah untuk mencapai herd immunity dengan program vaksinasi mandiri atau gotong royong. Jadi ini memang kerja sama antara pemerintah dan pengusaha untuk menyukseskan vaksinasi. Kita harapkan jika herd immunity sudah terbentuk, perekonomian akan semakin membaik," jelas Shinta.
Namun, kata Shinta, penyediaan vaksin menjadi tantangan bagi pemerintah di tengah ketatnya pasokan vaksin akibat embargo dari produksi vaksin seperti India.
"Target pemerintah adalah 15-18 bulan herd immunity sudah terbentuk. Dan itu harus dilakukan dengan vaksinasi 1 juta perhari, ini bukan angka yang kecil. Tantangannya adalah penyediaan vaksin yang sekarang semua negara berlomba-lomba untuk mendapatkan vaksin. Jadi pemerintah perlu memastikan penyediaan vaksin berjalan dengan baik," ungkap Shinta.
Pemerintah sendiri terus berupaya mengakselerasi program vaksinasi guna mencapai target 500 ribu dosis suntikan per hari dan capaian ini akan terus di akselerasi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto menyebutkan, sebanyak 17 juta dosis vaksin Covid-19 telah disuntikkan kepada masyarakat Indonesia, termasuk 3,2 juta suntikan untuk lanjut usia.
"Dalam penanganan pandemi Covid-19 ini tidak cukup dilakukan hanya oleh pemerintah, namun diperlukan partisipasi dari semua elemen masyarakat. Kesadaran masyarakat dan peran aktif lembaga-lembaga swadaya masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat dan para relawan sangat diperlukan," ujar Airlangga dalam peluncuran “Program Home Care & Home Delivery Vaksinasi 10.000 Lansia untuk Negara” yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Husada.
Pasalnya, hal ini dapat menimbulkan rasa aman bagi masyarakat untuk melakukan transaksi ekonomi. "Tentu, pemulihan ekonomi bisa terjadi ketika kasus Covid-19 sudah bisa dikendalikan," jelas Shinta.
"Dan memang walaupun sudah ada upaya dalam protokol kesehatan, kemudian pemerintah melakukan 3T (testing, tracing, dan treatment) tetap tidak tercukupi. Maka, diperlukan vaksinasi. Jadi kita mendorong program vaksinasi nasional yang saat ini berjalan, yang tengah diprioritaskan seperti untuk masyarakat lanjut usia," jelas Shinta.
Lebih lanjut, Shinta menjelaskan, para pengusaha juga turut berpartisipasi membantu pemerintah mewujudkan herd immunity, dengan program vaksinasi yang menyasar 181,5 juta masyarakat atau sekitar 70 persen masyarakat Indonesia.
"Kami sebagai pengusaha, ikut membantu pemerintah untuk mencapai herd immunity dengan program vaksinasi mandiri atau gotong royong. Jadi ini memang kerja sama antara pemerintah dan pengusaha untuk menyukseskan vaksinasi. Kita harapkan jika herd immunity sudah terbentuk, perekonomian akan semakin membaik," jelas Shinta.
Namun, kata Shinta, penyediaan vaksin menjadi tantangan bagi pemerintah di tengah ketatnya pasokan vaksin akibat embargo dari produksi vaksin seperti India.
"Target pemerintah adalah 15-18 bulan herd immunity sudah terbentuk. Dan itu harus dilakukan dengan vaksinasi 1 juta perhari, ini bukan angka yang kecil. Tantangannya adalah penyediaan vaksin yang sekarang semua negara berlomba-lomba untuk mendapatkan vaksin. Jadi pemerintah perlu memastikan penyediaan vaksin berjalan dengan baik," ungkap Shinta.
Pemerintah sendiri terus berupaya mengakselerasi program vaksinasi guna mencapai target 500 ribu dosis suntikan per hari dan capaian ini akan terus di akselerasi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto menyebutkan, sebanyak 17 juta dosis vaksin Covid-19 telah disuntikkan kepada masyarakat Indonesia, termasuk 3,2 juta suntikan untuk lanjut usia.
"Dalam penanganan pandemi Covid-19 ini tidak cukup dilakukan hanya oleh pemerintah, namun diperlukan partisipasi dari semua elemen masyarakat. Kesadaran masyarakat dan peran aktif lembaga-lembaga swadaya masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat dan para relawan sangat diperlukan," ujar Airlangga dalam peluncuran “Program Home Care & Home Delivery Vaksinasi 10.000 Lansia untuk Negara” yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Husada.
(akr)
tulis komentar anda