Produk UMKM yang Mau Mejeng di Sarinah Bakal Disaring pada Juni-Juli 2021
Rabu, 05 Mei 2021 - 11:07 WIB
JAKARTA - Sejumlah produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan diakomodir PT Sarinah (Persero) untuk dipasarkan baik secara nasional dan internasional. Meski begitu, produk-produk lokal tersebut akan dikurasi manajemen dan tim Sarinah.
Direktur Utama Sarinah, Fetty Kwartati menyebut, sebelum produk UMKM difasilitasi penjualannya melalui gedung Sarinah, ada sejumlah tahapan kurasi yang harus dilakukan terlebih dahulu. Proses itu adalah kurasi dasar (basic) produk, seleksi, hingga tahap signature atau penandatanganan. Langkah ini mulai dilakukan pada Juni-Juli 2021.
Kurasi dilakukan untuk memastikan bahwa produk yang tersedia di gedung Sarinah memiliki memang kompetitif. Dengan begitu, penetapan harga pun akan disesuaikan dengan kapasitas hasil buah tangan pelaku mikro tersebut.
"Tentu kita akan kurasi dari produk lokalnya dengan tahap-tahapan, ada tahap basic, tahap seleksi, lalu ada tahap signature, diharapkan begitu dia naik kelas, skillnya sudah ada sehingga harganya pun bisa lebih kompetitif," ujar Fetty kepada wartawan di gedung Kementerian BUMN, Rabu (5/5/2021).
Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas, mendesain gedung Sarinah sebagai super aggregator bagi produk UMKM. Dengan proses pemulihan ekonomi nasional yang terus dilakukan pemerintah, pemegang saham dan manajemen perseroan percaya di harga dan kualitas produk UMKM mampu bersaing dengan produk negara lainnya.
"Kami percaya bahwa dengan ekonomi yang besar ini bisa membuat semakin kompetitif produk Indonesia dari sisi desain, produk dan harga. Sehingga kita ingin menjadi kekuatan sendiri untuk go internasional melalui platform yang disediakan di Sarinah," katanya.
Sarinah sendiri akan masuk dalam pasar internasional. Dalam ekspansi bisnis tersebut, perseroan melakukan kerja sama dengan Dufry dan grup industrilis Omega Mexico.
Di kancah global ini, perusahaan pelat merah itu akan masuk ke liga pasar retail dan duty-free international. Aksi korporasi itu untuk meningkatkan kapasitas baik dari sisi kelembagaan maupun sumber daya manusia (SDM) melalui proses scouting dan pembelajaran manajemen retail dunia dari Dufry
Dalam proses itu, setidaknya ada sepuluh produk unggulan Indonesia yang bisa dipasarkan melalui kerjasama bisnis tersebut. Dengan begitu, diharapkan peluang produk lokal dapat dipasarkan secara global.
Direktur Utama Sarinah, Fetty Kwartati menyebut, sebelum produk UMKM difasilitasi penjualannya melalui gedung Sarinah, ada sejumlah tahapan kurasi yang harus dilakukan terlebih dahulu. Proses itu adalah kurasi dasar (basic) produk, seleksi, hingga tahap signature atau penandatanganan. Langkah ini mulai dilakukan pada Juni-Juli 2021.
Kurasi dilakukan untuk memastikan bahwa produk yang tersedia di gedung Sarinah memiliki memang kompetitif. Dengan begitu, penetapan harga pun akan disesuaikan dengan kapasitas hasil buah tangan pelaku mikro tersebut.
"Tentu kita akan kurasi dari produk lokalnya dengan tahap-tahapan, ada tahap basic, tahap seleksi, lalu ada tahap signature, diharapkan begitu dia naik kelas, skillnya sudah ada sehingga harganya pun bisa lebih kompetitif," ujar Fetty kepada wartawan di gedung Kementerian BUMN, Rabu (5/5/2021).
Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas, mendesain gedung Sarinah sebagai super aggregator bagi produk UMKM. Dengan proses pemulihan ekonomi nasional yang terus dilakukan pemerintah, pemegang saham dan manajemen perseroan percaya di harga dan kualitas produk UMKM mampu bersaing dengan produk negara lainnya.
"Kami percaya bahwa dengan ekonomi yang besar ini bisa membuat semakin kompetitif produk Indonesia dari sisi desain, produk dan harga. Sehingga kita ingin menjadi kekuatan sendiri untuk go internasional melalui platform yang disediakan di Sarinah," katanya.
Sarinah sendiri akan masuk dalam pasar internasional. Dalam ekspansi bisnis tersebut, perseroan melakukan kerja sama dengan Dufry dan grup industrilis Omega Mexico.
Di kancah global ini, perusahaan pelat merah itu akan masuk ke liga pasar retail dan duty-free international. Aksi korporasi itu untuk meningkatkan kapasitas baik dari sisi kelembagaan maupun sumber daya manusia (SDM) melalui proses scouting dan pembelajaran manajemen retail dunia dari Dufry
Dalam proses itu, setidaknya ada sepuluh produk unggulan Indonesia yang bisa dipasarkan melalui kerjasama bisnis tersebut. Dengan begitu, diharapkan peluang produk lokal dapat dipasarkan secara global.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda