Sektor Industri Tumbuh Masih Minus, Janji Agus: Ini yang Terakhir
Rabu, 05 Mei 2021 - 20:15 WIB
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meyakini bahwa pertumbuhan industri akan positif pada kuartal II 2021 dan seterusnya. Meskipun pada kuartal I, pertumbuhan industri tercatatmasih minus 0,71%.
“Kami sangat optimistis bahwa kuartal I ini merupakan kuartal terakhir bagi industri manufaktur yang pertumbuhannya negatif. Ke depan kami sangat optimis bisa tumbuh positif seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi,” kata Menperin Agus dalam konferensi Perkembangan dan Upaya Pemulihan Ekonomi Nasiona, Rabu (5/5/2021).
Optimisme Menperin dilatarbelakangi sejumlah sektor industri yang tumbuh positif. Seperti industri kimia farmasi dan obat tradisional yang tumbuh 11,46%, industri furnitur tumbuh 8,04%, industri logam dasar naik 7,71%. Lalu industri karet barang dan plastik naik 3,84% ditambah serta industri mesin dan perlengkapan 3,22%.
"Ada industri makanan dan minuman (mamin) yang tumbuh 2,45%. Biasanya pertumbuhan industri mamin di kondisi normal bisa jauh melampaui pertumbuhan ekonomi," terangnya.
Sambung Menperin menerangkan, rendahnya pertumbuhan industri mamin disebabkan oleh komsumsi masyarakat yang menurun. Hal ini dikarenakan saat pandemi Covid -19 daya beli masyarakat menjadi rendah.
Selain itu Menperin juga menyampaikan, industri nonmigas masih menjadi penggerak ekonomi nasional yang kontribusinya mencapai 17,91% pada kuartal I/2021. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pada tahun sebelumnya yakni 17,86% dalam periode yang sama.
Sementara itu Purchasing’s Manager Index (PMI) manufaktur RI yang pada April berada pada angka 54,6 juga menunjukkan bahwa manufaktur nasional semakin agresif dan ekspansif.
“Utilisasi manufaktur pada Maret sebesar 61,30 persen yang terus meningkat dibandingkan beberapa bulan sebelumnya juga semakin baik,” tandasnya.
“Kami sangat optimistis bahwa kuartal I ini merupakan kuartal terakhir bagi industri manufaktur yang pertumbuhannya negatif. Ke depan kami sangat optimis bisa tumbuh positif seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi,” kata Menperin Agus dalam konferensi Perkembangan dan Upaya Pemulihan Ekonomi Nasiona, Rabu (5/5/2021).
Optimisme Menperin dilatarbelakangi sejumlah sektor industri yang tumbuh positif. Seperti industri kimia farmasi dan obat tradisional yang tumbuh 11,46%, industri furnitur tumbuh 8,04%, industri logam dasar naik 7,71%. Lalu industri karet barang dan plastik naik 3,84% ditambah serta industri mesin dan perlengkapan 3,22%.
"Ada industri makanan dan minuman (mamin) yang tumbuh 2,45%. Biasanya pertumbuhan industri mamin di kondisi normal bisa jauh melampaui pertumbuhan ekonomi," terangnya.
Sambung Menperin menerangkan, rendahnya pertumbuhan industri mamin disebabkan oleh komsumsi masyarakat yang menurun. Hal ini dikarenakan saat pandemi Covid -19 daya beli masyarakat menjadi rendah.
Selain itu Menperin juga menyampaikan, industri nonmigas masih menjadi penggerak ekonomi nasional yang kontribusinya mencapai 17,91% pada kuartal I/2021. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pada tahun sebelumnya yakni 17,86% dalam periode yang sama.
Sementara itu Purchasing’s Manager Index (PMI) manufaktur RI yang pada April berada pada angka 54,6 juga menunjukkan bahwa manufaktur nasional semakin agresif dan ekspansif.
“Utilisasi manufaktur pada Maret sebesar 61,30 persen yang terus meningkat dibandingkan beberapa bulan sebelumnya juga semakin baik,” tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda