Jangan Lupakan Standarisasi Keamanan Pangan Jelang Idul Fitri
Sabtu, 08 Mei 2021 - 19:32 WIB
JAKARTA - Sebagai supermarket yang tumbuh dan berkembang bersama masyarakat Indonesia, Super Indo terus berkomitmen untuk menghadirkan produk berkualitas, sehat dan aman menjelang Hari Raya Idul Fitri. Untuk itu, standar keamanan pangan sesuai regulasi pemerintah menjadi patokan untuk produk berkualitas, sehat, dan aman menjadi sangat penting.
Super Indo pun menjamin komoditas pangan yang berasal dari hewan yang tersedia di semua gerainya telah memenuhi standar keamanan pangan sesuai regulasi pemerintah. Salah satunya dengan dipenuhinya Nomor Kontrol Veteriner (NKV). Bahan pangan segar tersebut meliputi telur, susu, dan daging.
“Pelanggan yang berbelanja di gerai kami adalah mereka yang membeli kebutuhan pokok dan barang penting lainnya menjelang Hari Raya Idul Fitri. Salah satu kebutuhan pokok yang paling dimintai adalah telur ayam ," kata Chief Executive Officer Super Indo, Johan Boeijenga.
Johan Boeijenga pun menegaskan, komitmen telur ayam yang dihadirkan adalah 100% dari peternakan yang dapat dilacak dan bersertifikat NKV sebagaimana diatur oleh pemerintah. Pihaknya juga telah menyediakan telur tanpa kandang sekat atau cage free egg di beberapa gerainya.
Berdasarkan hasil Survei Konsumsi Bahan Pokok (VKBP) 2017 dan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2019 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi telur ayam ras adalah 18,16 kg/kapita/tahun. Sedangkan kebutuhan telur ayam ras sampai bulan Mei 2020 diperkirakan 2.059.735 ton.
Angka ini menunjukkan telur ayam merupakan produk pangan asal hewan yang cukup diminati masyarakat dan permintaannya terus meningkat. Oleh karena itu, perusahaan akan terus menjalankan tanggung jawab untuk menyediakan telur ayam yang aman dan berkelanjutan setiap harinya.
“Telur ayam merupakan produk asal hewani yang sangat digemari masyarakat Indonesia. Selain dapat dijadikan makanan pokok, telur ayam juga dapat menjadi bahan tambahan dalam membuat makanan," ucapnya.
Oleh karena itu, timpal Yuvlinda Susanta, Head of Corporate Affairs & Sustainability Super Indo, pihaknya akan berusaha menjadi tempat belanja yang lebih baik dan mengupayakan standar keamanan pangan baik dalam menyambut momen Idul Fitri dan setiap harinya.
"Kami mendorong perubahan positif, memastikan telur ayam yang kami jual berasal dari produsen yang memiliki komitmen yang sama dan telah menerapkan persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah," tandasnya.
Lihat Juga: Gandeng Sejumlah Perusahaan, YMPK Ajak Program Cetak 1.000 Sarjana Pertanian dan Bangun Kemandirian Pangan
Super Indo pun menjamin komoditas pangan yang berasal dari hewan yang tersedia di semua gerainya telah memenuhi standar keamanan pangan sesuai regulasi pemerintah. Salah satunya dengan dipenuhinya Nomor Kontrol Veteriner (NKV). Bahan pangan segar tersebut meliputi telur, susu, dan daging.
“Pelanggan yang berbelanja di gerai kami adalah mereka yang membeli kebutuhan pokok dan barang penting lainnya menjelang Hari Raya Idul Fitri. Salah satu kebutuhan pokok yang paling dimintai adalah telur ayam ," kata Chief Executive Officer Super Indo, Johan Boeijenga.
Johan Boeijenga pun menegaskan, komitmen telur ayam yang dihadirkan adalah 100% dari peternakan yang dapat dilacak dan bersertifikat NKV sebagaimana diatur oleh pemerintah. Pihaknya juga telah menyediakan telur tanpa kandang sekat atau cage free egg di beberapa gerainya.
Berdasarkan hasil Survei Konsumsi Bahan Pokok (VKBP) 2017 dan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2019 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi telur ayam ras adalah 18,16 kg/kapita/tahun. Sedangkan kebutuhan telur ayam ras sampai bulan Mei 2020 diperkirakan 2.059.735 ton.
Angka ini menunjukkan telur ayam merupakan produk pangan asal hewan yang cukup diminati masyarakat dan permintaannya terus meningkat. Oleh karena itu, perusahaan akan terus menjalankan tanggung jawab untuk menyediakan telur ayam yang aman dan berkelanjutan setiap harinya.
“Telur ayam merupakan produk asal hewani yang sangat digemari masyarakat Indonesia. Selain dapat dijadikan makanan pokok, telur ayam juga dapat menjadi bahan tambahan dalam membuat makanan," ucapnya.
Oleh karena itu, timpal Yuvlinda Susanta, Head of Corporate Affairs & Sustainability Super Indo, pihaknya akan berusaha menjadi tempat belanja yang lebih baik dan mengupayakan standar keamanan pangan baik dalam menyambut momen Idul Fitri dan setiap harinya.
"Kami mendorong perubahan positif, memastikan telur ayam yang kami jual berasal dari produsen yang memiliki komitmen yang sama dan telah menerapkan persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah," tandasnya.
Lihat Juga: Gandeng Sejumlah Perusahaan, YMPK Ajak Program Cetak 1.000 Sarjana Pertanian dan Bangun Kemandirian Pangan
(akr)
tulis komentar anda