Lebaran Usai, Saatnya Kembalikan 'Kesehatan' Keuangan
Sabtu, 15 Mei 2021 - 07:12 WIB
Contoh di atas adalah hasil pemeriksaan kesehatan seorang kepala keluarga yang bekerja dengan upah Rp10 juta per bulan.
Dia sudah mendapat fasilitas asuransi kesehatan dari tempat kerjanya, yang menanggung anak dan istri, namun tidak memiliki asuransi jiwa.
Dalam contoh kasus penilaian kesehatan keuangan itu, dinyatakan tidak memiliki dana darurat yang ideal, jumlah aset lancar yang terlampau besar, tidak memiliki manajemen risiko yang baik, serta jumlah aset investasi yang terlampau kecil.
Apakah bisa baginya untuk langsung mengubah sebagian besar aset lancarnya menjadi aset investasi agar kesehatan keuangannya sehat? Jawabannya adalah “bisa”. Namun, apakah tepat untuk langsung dilakukan? Tentu saja tidak.
3. Perbaikilah keamanan finansial terlebih dulu sebelum menambah jumlah aset investasi
Mengingat dia adalah seorang kepala keluarga, maka alangkah baiknya untuk menambah ketersediaan dana darurat hingga mencapai 6 kali pengeluaran pokok bulanan, dan membeli asuransi jiwa. Setelah kebutuhan akan dana darurat dan asuransi terpenuhi, maka dia pun bisa memulai investasi.
4. Jangan habiskan THR, gunakan untuk memperbaiki kesehatan keuangan Anda
Tak salah bagi Anda melakukan self reward dengan memanfaatkan THR untuk membeli barang yang kita inginkan atau melakukan aktivitas lain. Namun, alangkah lebih baik pula jika Anda memanfaatkan dana segar itu guna menyehatkan keuangan Anda pasca-Lebaran. Dalam kasus di atas, uang THR tentu sangat berguna untuk menambah dana darurat dan membayar premi asuransi jiwa.
tulis komentar anda