Masuki New Normal, Pola Penjualan Mobil Akan Berubah
Sabtu, 23 Mei 2020 - 21:11 WIB
JAKARTA - Saat ini pasar industri otomotif Indonesia sedang mengalami dampak signifikan dari wabah COVID-19. Dimana penjualan industri otomotif nasional tercatat mengalami penurunan hingga 80%. Untuk mengatasi hal itu, Industri otomotif di prediksi akan memasuki Kondisi new normal dalam penjualan mobil.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi mengatakan, industri otomotif akan segera menghadapi 'new normal' yang dimungkinkan akan ada perubahan pola penjualan hingga pola service untuk menopang kinerja dunia usaha.
"Cara penjualan baik mobil atau motor akan berubah. Karena akan mengutamakan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak. Jadi penjualan online sangat memungkinkan," katanya
Selain itu, layanan after sale dari para pabrikan akan berbeda. Saat ini sudah para pabrikan sudah melakukan layanan servis mobil di rumah. Tren ini meningkat sejak adanya pandemi.
"Layanan servis di rumah ini sebelumnya hanya sedikit yang menggunakan. Selain itu, perubahan servis di dealer pun berubah melalui tahapan booking terlebih dahulu," ujarnya
Ia menambahkan, untuk bertahan di situasi yang luar biasa ini, pihaknya berharap dari bantuan pemerintah. Baik itu berupa stimulus atau pun relaksasi pajak. Selain itu proses impor diharapkan dapat dipermudah. Pasalnya, kata Nangoi, saat ini proses impor sedikit terganggu dengan adanya Covid-19 di negara-negara pengekspor.
Hal ini mengakibatkan proses yang harus dilalui menjadi lama. "Surat menyuratnya menjadi lama. Jadi disini kita meminta untuk bisa diperpanjang," pungkasnya.
Lihat Juga: Menko Airlangga Sebut Pembangunan Infrastruktur Jalan Tak Mampu Imbangi Penjualan Kendaraan
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi mengatakan, industri otomotif akan segera menghadapi 'new normal' yang dimungkinkan akan ada perubahan pola penjualan hingga pola service untuk menopang kinerja dunia usaha.
"Cara penjualan baik mobil atau motor akan berubah. Karena akan mengutamakan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak. Jadi penjualan online sangat memungkinkan," katanya
Selain itu, layanan after sale dari para pabrikan akan berbeda. Saat ini sudah para pabrikan sudah melakukan layanan servis mobil di rumah. Tren ini meningkat sejak adanya pandemi.
"Layanan servis di rumah ini sebelumnya hanya sedikit yang menggunakan. Selain itu, perubahan servis di dealer pun berubah melalui tahapan booking terlebih dahulu," ujarnya
Ia menambahkan, untuk bertahan di situasi yang luar biasa ini, pihaknya berharap dari bantuan pemerintah. Baik itu berupa stimulus atau pun relaksasi pajak. Selain itu proses impor diharapkan dapat dipermudah. Pasalnya, kata Nangoi, saat ini proses impor sedikit terganggu dengan adanya Covid-19 di negara-negara pengekspor.
Hal ini mengakibatkan proses yang harus dilalui menjadi lama. "Surat menyuratnya menjadi lama. Jadi disini kita meminta untuk bisa diperpanjang," pungkasnya.
Lihat Juga: Menko Airlangga Sebut Pembangunan Infrastruktur Jalan Tak Mampu Imbangi Penjualan Kendaraan
(akr)
tulis komentar anda