BPS Ungkap Faktor Penyebab Kenaikan Harga di Bulan Mei
Rabu, 02 Juni 2021 - 13:05 WIB
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada bulan Mei 2021 mencapai 0,32%. Secara tahun kalender (month of month/mom) tingkat inflasi sebesar 0,90% dan tahunan (year-on-year/yoy) mencapai 1,68%.
Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS Setianto membeberkan penyebab inflasi melonjak tinggi di bulan Mei. Puasa dan hari raya Idulfitri pada bulan tersebut yang menjadi pendorongnya.
Baca juga:Harga Minyak Mentah Dunia Melompat ke Level Tertinggi
“Adanya puasa maupun hari raya terasa sekali meningkatkan harga-harga di bulan Mei 2021," ujar Setianto dalam video virtual, Rabu (2/6/2021).
Kata dia, beberapa komoditas yang memberi andil pada inflasi antara lain komoditas daging ayam ras sebesar 0,04%, jeruk dan daging sapi dengan andil 0,02%. Lalu, ada juga komoditas minyak goreng yang memberi andil pada inflasi.
"Serta, komoditas nasi dengan lauk, ayam hidup, kelapa, apel, dan kentang dengan andil 0,01%," bebernya.
Baca juga:Roberto Mancini Umumkan Skuad Timnas Italia untuk Piala Eropa 2020
Dia menambahkan, komoditas angkutan udara juga memberi andil cukup besar sebesar 0,04% pada inflasi. Begitu pula dengan tarif angkutan antar-kota, serta tarif parkir dan tarif kereta api yang memberi kontribusi sebesar 0,01%.
"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi, yaitu tarif angkutan udara sebesar 0,04%, tarif angkutan antar kota sebesar 0,02%, serta tarif parkir dan tarif kereta api masing-masing sebesar 0,01%," pungkasnya.
Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS Setianto membeberkan penyebab inflasi melonjak tinggi di bulan Mei. Puasa dan hari raya Idulfitri pada bulan tersebut yang menjadi pendorongnya.
Baca juga:Harga Minyak Mentah Dunia Melompat ke Level Tertinggi
“Adanya puasa maupun hari raya terasa sekali meningkatkan harga-harga di bulan Mei 2021," ujar Setianto dalam video virtual, Rabu (2/6/2021).
Kata dia, beberapa komoditas yang memberi andil pada inflasi antara lain komoditas daging ayam ras sebesar 0,04%, jeruk dan daging sapi dengan andil 0,02%. Lalu, ada juga komoditas minyak goreng yang memberi andil pada inflasi.
"Serta, komoditas nasi dengan lauk, ayam hidup, kelapa, apel, dan kentang dengan andil 0,01%," bebernya.
Baca juga:Roberto Mancini Umumkan Skuad Timnas Italia untuk Piala Eropa 2020
Dia menambahkan, komoditas angkutan udara juga memberi andil cukup besar sebesar 0,04% pada inflasi. Begitu pula dengan tarif angkutan antar-kota, serta tarif parkir dan tarif kereta api yang memberi kontribusi sebesar 0,01%.
"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi, yaitu tarif angkutan udara sebesar 0,04%, tarif angkutan antar kota sebesar 0,02%, serta tarif parkir dan tarif kereta api masing-masing sebesar 0,01%," pungkasnya.
(uka)
tulis komentar anda