Saat Garuda Indonesia Ditindih Masalah, Harga Sahamnya Bergerak 'Anomali'

Jum'at, 04 Juni 2021 - 09:07 WIB
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Agak "anomali". Ketika PT Garuda Indonesia Tbk dihadapkan pada masalah kebangkrutan, sahamnya (GIAA) justru malah sedikit menguat. Pada penutupan perdagangan Kamis (3/6), saham GIIA berada di level Rp274, atau naik sebesar 6 poin dibanding penutupan sebelumnya.

Namun jika dilihat selama rentang satu bulan, kenaikan yang terjadi kemarin masih belum menempatkan harga saham ini ke posisinya. Pada 4 Mei harga saham GIIA berada di level Rp324. Malah secara year to date harga GIIA sudah turun 31,84%.

Baca juga:Duduki Puncak Peringkat Digital, MNC Sekuritas Kembali Raih Penghargaan Infobank Digital Awards



Frekuensi perdagangan saham GIAA mencapai 3.377 kali dengan 38,68 juta lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp10,77 miliar. Price Earning Ratio (PER) -0,33 dan market cap sebesar Rp7,09 triliun.

Menanggapi kenaikan saham GIAA kemarin, Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada, mengatakan, kenaikan harga saham maskapai nasional tersebut kemungkinan dipengaruhi peningkatan atau tren positif yang terjadi di pasar saham Tanah Air belakangan ini.

"Karena hari ini pasar saham kembali melanjutkan kenaikan, bisa saja pelaku pasar memanfaatkan pelemahan sebelumnya untuk masuk dengan mengesampingkan sentimen-sentimen yang ada di GIAA," ujar Reza kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (4/6/2021).

Reza menambahkan, beberapa kabar yang berasal dari Garuda Indonesia memang menjadi sentimen negatif bagi kinerja perusahaan yang disadari terimbas dari adanya pandemi Covid-19.

"Air Asia yang penerbangan low cost aja juga terkena dampaknya. Jadi, memang adanya imbas pandemi ini membuat industri penerbangan secara umum mengalami penurunan," tambah Reza.

Dia menuturkan, adanya opsi penyelamatan bagi GIAA memang diperlukan jika memang GIAA mau dipertahankan sebagai maskapai kebanggaan nasional.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More