Ungkap Penyebab Kabel Optik Putus, Menkominfo: Tidak Betul Papua Blackout
Senin, 07 Juni 2021 - 20:21 WIB
JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, putusnya kabel laut fiber optik ruas Biak-Jayapura disebabkan ole faktor alam. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (30/4/2021) pukul 19.40 WIB atau 21.40 WIT.
Gangguan telekomunikasi dipicu putusnya kabel laut fiber optik ruas Biak-Jayapura, tepatnya pada posisi 280 km dari Kota Biak di kedalaman 4.050 meter di bawah permukaan laut.
Baca juga:Kemnaker Gelar Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan BLK Komunitas di Tasikmalaya
"Gangguan infrastruktur telekomunikasi ini hingga saat ini dari hasil pengamatan kami diakibatkan karena faktor alam," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (7/6/2021).
Menurut dia, putusnya kabel laut fiber optik ruas Biak-Jayapura bukanlah yang pertama kali. Kejadian ini sudah lima kali terjadi dan dari hasil evaluasi, disebabkan oleh faktor alam.
"Empat kejadian sebelumnya disebabkan faktor alam dan satu akibat dari alat bantu penangkapan ikan. Sehingga dapat kami simpulkan sementara sebelum nanti keputusan atau evaluasi akhir disampaikan ke media," tuturnya.
Johnny menuturkan, putusnya kabel laut tersebut membuat total trafik sistem komunikasi di seluruh Papua menjadi sekitar 154 gbps. Angka itu sekitar sepertiga dari total trafik di Papua yang mencapai 464 gbps.
"Saya perlu tekankan ini karena ada kesan putusnya kabel tersebut mengakibatkan blackout di Papua. Tidak betul, yang betul berdampak pada 154 dari total 464 gbps," tuturnya.
Baca juga:Soal Pertemuan AHY-Ridwan Kamil, Demokrat Sebut Bukan Urusan Pilpres 2024
Menurut dia, ada empat daerah di Papua yang terdampak gangguan komunikasi, yaitu Kota Jayapura, Abepura, Sentani, dan Sarmi. "Bukan di seluruh Papua, di empat kota (itu)," imbuhnya.
Dalam mengatasi dan menanggulangi kejadian tersebut, Kominfo melakukan koordinasi secara terus-menerus dengan PT Telkom dalam upaya penanganan dan pemulihan jaringan di wilayah terdampak.
Gangguan telekomunikasi dipicu putusnya kabel laut fiber optik ruas Biak-Jayapura, tepatnya pada posisi 280 km dari Kota Biak di kedalaman 4.050 meter di bawah permukaan laut.
Baca juga:Kemnaker Gelar Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan BLK Komunitas di Tasikmalaya
"Gangguan infrastruktur telekomunikasi ini hingga saat ini dari hasil pengamatan kami diakibatkan karena faktor alam," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (7/6/2021).
Menurut dia, putusnya kabel laut fiber optik ruas Biak-Jayapura bukanlah yang pertama kali. Kejadian ini sudah lima kali terjadi dan dari hasil evaluasi, disebabkan oleh faktor alam.
"Empat kejadian sebelumnya disebabkan faktor alam dan satu akibat dari alat bantu penangkapan ikan. Sehingga dapat kami simpulkan sementara sebelum nanti keputusan atau evaluasi akhir disampaikan ke media," tuturnya.
Johnny menuturkan, putusnya kabel laut tersebut membuat total trafik sistem komunikasi di seluruh Papua menjadi sekitar 154 gbps. Angka itu sekitar sepertiga dari total trafik di Papua yang mencapai 464 gbps.
"Saya perlu tekankan ini karena ada kesan putusnya kabel tersebut mengakibatkan blackout di Papua. Tidak betul, yang betul berdampak pada 154 dari total 464 gbps," tuturnya.
Baca juga:Soal Pertemuan AHY-Ridwan Kamil, Demokrat Sebut Bukan Urusan Pilpres 2024
Menurut dia, ada empat daerah di Papua yang terdampak gangguan komunikasi, yaitu Kota Jayapura, Abepura, Sentani, dan Sarmi. "Bukan di seluruh Papua, di empat kota (itu)," imbuhnya.
Dalam mengatasi dan menanggulangi kejadian tersebut, Kominfo melakukan koordinasi secara terus-menerus dengan PT Telkom dalam upaya penanganan dan pemulihan jaringan di wilayah terdampak.
(uka)
tulis komentar anda