Kabar Baik! Konsumsi BBM Ramah Lingkungan Terus Meningkat
Rabu, 09 Juni 2021 - 14:49 WIB
JAKARTA - Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) ramah lingkungan seperti Pertamax Cs di berbagai daerah terus meningkat. Misal, dalam dua bulan terakhir, proporsi konsumsi BBM ramah lingkungan (Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo) di Kendari naik menjadi 91,7 persen. Sebaliknya, proporsi konsumsi Premium menurun dengan persentase hanya 8,3 persen, dari sebelumnya sekitar 27 persen.
Di Kota Makassar, konsumsi BBM yang lebih ramah lingkungan juga meningkat dengan proporsi 88,1 persen, dari total BBM jenis Gasoline yang dikonsumsi oleh pengguna kendaraan. Kenaikan konsumsi bbm ramah lingkungan, menurut Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, merupakan kabar baik yang mengindikasikan, edukasi Pertamina ke masyarakat berhasil. Terutama dalam Program Langit Biru.
"Saya kira ini hal menggembirakan ketika masyarakat kita sudah mulai beralih ke BBM dengan RON yang lebih tinggi. Ini membuktikan bahwa edukasi yang disampaikan sudah berhasil dengan baik sehingga kesadaran semakin kuat," kata Mamit, Rabu (9/6/2021).
Masyarakat, kata Mamit, sudah mulai memahami keunggulan dari penggunaan BBM dengan RON tinggi jika dibandingkan dengan menggunakan BBM RON rendah. Karena, lanjut Mamit, performa mesin menjadi lebih optimal jika menggunakan BBM dengan RON yang tinggi. "Kompresi mesin menjadi lebih optimal. Selain itu, jarak tempuh menjadi lebih jauh sehingga pengguna BBM RON tinggi menjadi lebih hemat," kata dia.
Selain itu, kata dia, mesin jadi lebih jarang di service sehingga pengguna BBM RON tinggi bisa lebih menghemat dari biaya perawatan. Meski begitu, kata Mamit, Pertamina tetap perlu melanjutkan program langit biru ke seluruh wilayah di Indonesia serta tetap memberikan promo promo menarik agar semakin memikat konsumen. "Seperti pemberian diskon dengan menggunakan aplikasi MyPertamina atau promo promo lain," jelas dia.
Pemerintah, saran Mamit, perlu mendukung program langit biru apalagi pemerintah punya komitmen untuk mengurangi emisi gas buang tidak ramah lingkungan seperti tercantum pada perjanjian paris agreement. "Sesuai dengan permen KLHK No.20 tahun 2017 dimana diatur untuk menggunakan BBM minimal RON 91," kata dia.
Perlu diketahui, Pertamina merilis konsumsi BBM non subsidi ramah lingkungan sejak pemberlakuan Program Langit Biru (PLB) di berbagai daerah. Mulai Jawa, Sumatera, hingga Kalimantan. Misal, di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, mengalami tren peningkatan secara signifikan. "Tercatat, dalam dua bulan terakhir konsumsi BBM ramah lingkungan (Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo) di Makassar telah berada pada proporsi 88,1 persen, dari total BBM jenis Gasoline yang dikonsumsi oleh pengguna kendaraan," ujar Unit Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Regional Sulawesi, LaOde Syarifuddin Mursali.
Kondisi itu berbanding terbalik dengan proporsi Premium bersubsidi mengalami penurunan dengan persentase hanya 11,9 persen, yang sebelumnya mendominasi dengan proporsi sekitar 70 persen.Konsumsi BBM ramah lingkungan tertinggi saat ini yang dikonsumsi masyarakat Makassar, kata dia adalah BBM jenis Pertalite RON 90 dengan angka proporsi 80,6 persen, dibandingkan total BBM jenis Gasoline yang dikonsumsi masyarakat.
Di Kota Makassar, konsumsi BBM yang lebih ramah lingkungan juga meningkat dengan proporsi 88,1 persen, dari total BBM jenis Gasoline yang dikonsumsi oleh pengguna kendaraan. Kenaikan konsumsi bbm ramah lingkungan, menurut Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, merupakan kabar baik yang mengindikasikan, edukasi Pertamina ke masyarakat berhasil. Terutama dalam Program Langit Biru.
"Saya kira ini hal menggembirakan ketika masyarakat kita sudah mulai beralih ke BBM dengan RON yang lebih tinggi. Ini membuktikan bahwa edukasi yang disampaikan sudah berhasil dengan baik sehingga kesadaran semakin kuat," kata Mamit, Rabu (9/6/2021).
Masyarakat, kata Mamit, sudah mulai memahami keunggulan dari penggunaan BBM dengan RON tinggi jika dibandingkan dengan menggunakan BBM RON rendah. Karena, lanjut Mamit, performa mesin menjadi lebih optimal jika menggunakan BBM dengan RON yang tinggi. "Kompresi mesin menjadi lebih optimal. Selain itu, jarak tempuh menjadi lebih jauh sehingga pengguna BBM RON tinggi menjadi lebih hemat," kata dia.
Selain itu, kata dia, mesin jadi lebih jarang di service sehingga pengguna BBM RON tinggi bisa lebih menghemat dari biaya perawatan. Meski begitu, kata Mamit, Pertamina tetap perlu melanjutkan program langit biru ke seluruh wilayah di Indonesia serta tetap memberikan promo promo menarik agar semakin memikat konsumen. "Seperti pemberian diskon dengan menggunakan aplikasi MyPertamina atau promo promo lain," jelas dia.
Pemerintah, saran Mamit, perlu mendukung program langit biru apalagi pemerintah punya komitmen untuk mengurangi emisi gas buang tidak ramah lingkungan seperti tercantum pada perjanjian paris agreement. "Sesuai dengan permen KLHK No.20 tahun 2017 dimana diatur untuk menggunakan BBM minimal RON 91," kata dia.
Perlu diketahui, Pertamina merilis konsumsi BBM non subsidi ramah lingkungan sejak pemberlakuan Program Langit Biru (PLB) di berbagai daerah. Mulai Jawa, Sumatera, hingga Kalimantan. Misal, di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, mengalami tren peningkatan secara signifikan. "Tercatat, dalam dua bulan terakhir konsumsi BBM ramah lingkungan (Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo) di Makassar telah berada pada proporsi 88,1 persen, dari total BBM jenis Gasoline yang dikonsumsi oleh pengguna kendaraan," ujar Unit Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Regional Sulawesi, LaOde Syarifuddin Mursali.
Kondisi itu berbanding terbalik dengan proporsi Premium bersubsidi mengalami penurunan dengan persentase hanya 11,9 persen, yang sebelumnya mendominasi dengan proporsi sekitar 70 persen.Konsumsi BBM ramah lingkungan tertinggi saat ini yang dikonsumsi masyarakat Makassar, kata dia adalah BBM jenis Pertalite RON 90 dengan angka proporsi 80,6 persen, dibandingkan total BBM jenis Gasoline yang dikonsumsi masyarakat.
tulis komentar anda