Pecah Rekor Sejak Beroperasi Tahun 2008, Generali Indonesia Cetak Laba Tertinggi
Jum'at, 18 Juni 2021 - 22:49 WIB
JAKARTA - Di tengah masa pandemi COVID-19, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia ( Generali Indonesia ) justru mencatatkan laba tertinggi selama beroperasi sejak tahun 2008. CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman mengatakan, bahwa di tahun 2020, Generali membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp263,6 miliar atau mencapai 145% dibanding tahun 2019.
Selain pencapaian laba yang signifikan, kesehatan finansial Generali yang kuat dibuktikan dengan Risk Based Capital (RBC) yang mencapai 475% atau hampir 4 kali lipat di atas ketentuan minimum pemerintah yakni 120%.
"Pencapaian ini diperoleh berkat kepercayaan nasabah yang terus mempercayakan proteksi jiwa dan kesehatannya pada Generali," ujar Edy dalam Paparan Kinerja Generali Indonesia tahun 2020 secara virtual di Jakarta.
Loyalitas nasabah pada proteksi Generali terbukti melalui pencapaian premi lanjutan yang tinggi sehingga total premi bruto mencapai lebih dari Rp2,3 triliun di tahun 2020. Perolehan laba ini juga didukung portofolio yang lebih stabil dimana 97% penjualan produk berfokus pada reguler premium, sedangkan sisanya 3% adalah single premium.
“Kuncinya adalah terus berinovasi dan fokus pada kebutuhan nasabah. Inovasi yang berbeda, solutif, dan memiliki nilai tambah itu selalu ditemukan di setiap produk dan layanan Generali. Inovasi-inovasi dalam hal produk, proses dan layanan inilah yang terus mendukung jalur distribusi kami, baik keagenan, bancassurance maupun corporate solution,” jelas Edy.
Selain perolehan laba yang tumbuh signifikan, pertumbuhan aset Generali bertambah mencapai lebih dari Rp7,3 triliun. Dari sisi komposisi jalur distribusi perolehan premi, jalur keagenan masih memberikan kontribusi terbesar yakni sebesar 74%.
"Selain itu, perolehan premi dari jalur distribusi ini juga menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan lebih dari Rp1,6 triliun. Ini membuktikan bahwa kondisi physical distancing bukan menjadi hambatan dalam memberikan konsultasi dan proteksi ke semakin banyak orang karena solusi digital tepat guna," jelas Edy.
Selain pencapaian laba yang signifikan, kesehatan finansial Generali yang kuat dibuktikan dengan Risk Based Capital (RBC) yang mencapai 475% atau hampir 4 kali lipat di atas ketentuan minimum pemerintah yakni 120%.
"Pencapaian ini diperoleh berkat kepercayaan nasabah yang terus mempercayakan proteksi jiwa dan kesehatannya pada Generali," ujar Edy dalam Paparan Kinerja Generali Indonesia tahun 2020 secara virtual di Jakarta.
Loyalitas nasabah pada proteksi Generali terbukti melalui pencapaian premi lanjutan yang tinggi sehingga total premi bruto mencapai lebih dari Rp2,3 triliun di tahun 2020. Perolehan laba ini juga didukung portofolio yang lebih stabil dimana 97% penjualan produk berfokus pada reguler premium, sedangkan sisanya 3% adalah single premium.
“Kuncinya adalah terus berinovasi dan fokus pada kebutuhan nasabah. Inovasi yang berbeda, solutif, dan memiliki nilai tambah itu selalu ditemukan di setiap produk dan layanan Generali. Inovasi-inovasi dalam hal produk, proses dan layanan inilah yang terus mendukung jalur distribusi kami, baik keagenan, bancassurance maupun corporate solution,” jelas Edy.
Selain perolehan laba yang tumbuh signifikan, pertumbuhan aset Generali bertambah mencapai lebih dari Rp7,3 triliun. Dari sisi komposisi jalur distribusi perolehan premi, jalur keagenan masih memberikan kontribusi terbesar yakni sebesar 74%.
"Selain itu, perolehan premi dari jalur distribusi ini juga menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan lebih dari Rp1,6 triliun. Ini membuktikan bahwa kondisi physical distancing bukan menjadi hambatan dalam memberikan konsultasi dan proteksi ke semakin banyak orang karena solusi digital tepat guna," jelas Edy.
(akr)
tulis komentar anda