Perang Dagang Kembali Memanas, IHSG Bisa Terpengaruh
Selasa, 26 Mei 2020 - 10:52 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan masih berpotensi melemah pada perdagangan hari ini dipengaruhi sentimen negatif memanasnya kembali perang dagang. Pada perdagangan terakhir sebelumnya, IHSG ditutup negatif dengan penurunan 0,06% pada Rabu (20/5/2020).
Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan, melemahnya sentimen negatif yang berasal dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang kembali memanas bisa memengaruhi IHSG.
"Security law yang akan diterapkan China akan memberikan tekanan pada Hong Kong. Hal itu ditentang Amerika, sehingga berpotensi perang dagang akan kembali memanas," kata Suria dalam secara daring bersama IDX Channel , Selasa (26/5/2020).
Ia menambahkan, dalam situasi seperti ini para investor dapat memilih saham yang industrinya bergerak di bidang telekomunikasi dan konsumer. Hal itu mengingat adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) memberikan keuntungan pada emiten tersebut. "Penggunaan data selama PSBB dan banyak produk konsumsi dalam bansos, tentu menjadi sentimen positif," ujarnya.
Sementara itu, ia menyarankan, agar investor menghindari emiten yang berorientasi ekspor dan komoditas. Untuk itu, Suria merekomendasikan sejumlah saham yang dapat dipertimbangkan investor seperti INDF, ICBP, TLKM dan EXCL.
Sementara itu, seperti dilansir IDX Channel , Mengawali perdagangan setelah libur Lebaran, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pagi ini, Selasa (26/5/2020). Pasar modal Indonesia naik 44,84 poin atau 0,98% ke 4.590,79.
Tercatat 143 saham menguat, 42 saham melemah dan 147 saham stagnan di awal sesi I. Sementara itu, transaksi perdagangan mencapai Rp416,38 miliar dari 229,39 juta saham yang diperdagangkan.
Daftar saham di top gainers adalah saham PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) naik Rp14 atau 16,87% ke Rp97, saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp75 atau 5,54% ke Rp1.430 dan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp925 atau 3,88% ke Rp24.750.
Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan, melemahnya sentimen negatif yang berasal dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang kembali memanas bisa memengaruhi IHSG.
"Security law yang akan diterapkan China akan memberikan tekanan pada Hong Kong. Hal itu ditentang Amerika, sehingga berpotensi perang dagang akan kembali memanas," kata Suria dalam secara daring bersama IDX Channel , Selasa (26/5/2020).
Ia menambahkan, dalam situasi seperti ini para investor dapat memilih saham yang industrinya bergerak di bidang telekomunikasi dan konsumer. Hal itu mengingat adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) memberikan keuntungan pada emiten tersebut. "Penggunaan data selama PSBB dan banyak produk konsumsi dalam bansos, tentu menjadi sentimen positif," ujarnya.
Sementara itu, ia menyarankan, agar investor menghindari emiten yang berorientasi ekspor dan komoditas. Untuk itu, Suria merekomendasikan sejumlah saham yang dapat dipertimbangkan investor seperti INDF, ICBP, TLKM dan EXCL.
Sementara itu, seperti dilansir IDX Channel , Mengawali perdagangan setelah libur Lebaran, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pagi ini, Selasa (26/5/2020). Pasar modal Indonesia naik 44,84 poin atau 0,98% ke 4.590,79.
Tercatat 143 saham menguat, 42 saham melemah dan 147 saham stagnan di awal sesi I. Sementara itu, transaksi perdagangan mencapai Rp416,38 miliar dari 229,39 juta saham yang diperdagangkan.
Daftar saham di top gainers adalah saham PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) naik Rp14 atau 16,87% ke Rp97, saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp75 atau 5,54% ke Rp1.430 dan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp925 atau 3,88% ke Rp24.750.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda