Dampak 'Pelangi' PPKM Darurat di Pasar Modal
Kamis, 01 Juli 2021 - 23:59 WIB
JAKARTA - Pemerintah telah mengumumkan penerapan pemberlakukan pembatasa kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Jawa dan Bali pada 3-21 Juli 2021. Penerapan PPKM darurat dilakukan karena melonjaknya kasus Covid-19 secara signifikan.
Penerapan PPKM darurat membuat saham-saham di sektor kesehatan, farmasi, dan telekomunikasi menjadi perhatian karena dapat dimanfaatkan oleh investor di tengah sentimen kenaikan angka kasus positif Covid-19. Kendati demikian, tak semuanya mengalami kenaikan.
Dilihat melalui RTI, saham sektor kesehatan dan farmasi mendominasi penguatan pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (1/7/2021), mulai dari Medikaloka Hermina (HEAL), Prodia Widyahusada (PRDA), Indofarma (INAF), Kimia Farma (KAEF), Itama Ranoraya (IRRA), Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO).
Baca juga:Hilangkan Jejak Penggelapan Uang, Karyawati ini Nekat Bakar Kantor SPBU
Saham HEAL pada penutupan hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp275 atau 4,91 persen ke Rp5.875 per lembar saham, saham PRDA pada penutupan hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp60 atau 1,38 persen ke Rp4.400 per lembar saham. Sementara saham INAF pada penutupan hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp280 atau 9,00 persen ke Rp3.390 per lembar saham.
Kenaikan juga dialami saham KAEF pada penutupan hari ini sebesar Rp230 atau 7,32 persen ke Rp3.370 per lembar saham. Saham IRRA tak mau ketinggalan dengan kenaikan sebesar Rp295 atau 16,43 persen ke Rp2.090 per lembar saham. Begitu pula saham SIDO yang sebesar Rp40 atau 5,63 persen ke Rp750 per lembar saham.
Sayangnya, kenaikan saham-saham tadi tak diikuti oleh saham Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) yang justru turun sebesar Rp70 atau 2,50 persen ke Rp2.730 per lembar saham. Saham Siloam International Hospitals (SILO) juga senasib, turun sebesar Rp50 atau 0,60 persen ke Rp8.300 per lembar saham.
Baca juga:Doa Agar Terhindar Dari Musibah dan Marabahaya
Berbeda dengan emiten sejenis, yang naik atau turun, saham Kalbe Farma (KLBF) dan Sarana Meditama Metropolitan (SAME) malah anteng ayeng. Alias tak mengalami pergerakan.
Hal berbeda terjadi di sektor telekomunikasi, ketika saham-saham sektor ini didominasi pelemahan. Saham Telkom Indonesia (TLKM) pada penutupan hari ini mengalami penurunan sebesar Rp40 atau 1,27 persen ke Rp3.110 per lembar saham, saham Indosat (ISAT) juga turun sebesar Rp425 atau 6,20 persen ke Rp6.425 per lembar saham.
Saham XL Axiata (EXCL) sami mawon, turun sebesar Rp30 atau 1,12 persen ke Rp2.640 per lembar saham. Sementara itu, saham Smartfren Telecom (FREN) mengalami pergerakan stagnan.
Penerapan PPKM darurat membuat saham-saham di sektor kesehatan, farmasi, dan telekomunikasi menjadi perhatian karena dapat dimanfaatkan oleh investor di tengah sentimen kenaikan angka kasus positif Covid-19. Kendati demikian, tak semuanya mengalami kenaikan.
Dilihat melalui RTI, saham sektor kesehatan dan farmasi mendominasi penguatan pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (1/7/2021), mulai dari Medikaloka Hermina (HEAL), Prodia Widyahusada (PRDA), Indofarma (INAF), Kimia Farma (KAEF), Itama Ranoraya (IRRA), Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO).
Baca juga:Hilangkan Jejak Penggelapan Uang, Karyawati ini Nekat Bakar Kantor SPBU
Saham HEAL pada penutupan hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp275 atau 4,91 persen ke Rp5.875 per lembar saham, saham PRDA pada penutupan hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp60 atau 1,38 persen ke Rp4.400 per lembar saham. Sementara saham INAF pada penutupan hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp280 atau 9,00 persen ke Rp3.390 per lembar saham.
Kenaikan juga dialami saham KAEF pada penutupan hari ini sebesar Rp230 atau 7,32 persen ke Rp3.370 per lembar saham. Saham IRRA tak mau ketinggalan dengan kenaikan sebesar Rp295 atau 16,43 persen ke Rp2.090 per lembar saham. Begitu pula saham SIDO yang sebesar Rp40 atau 5,63 persen ke Rp750 per lembar saham.
Sayangnya, kenaikan saham-saham tadi tak diikuti oleh saham Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) yang justru turun sebesar Rp70 atau 2,50 persen ke Rp2.730 per lembar saham. Saham Siloam International Hospitals (SILO) juga senasib, turun sebesar Rp50 atau 0,60 persen ke Rp8.300 per lembar saham.
Baca juga:Doa Agar Terhindar Dari Musibah dan Marabahaya
Berbeda dengan emiten sejenis, yang naik atau turun, saham Kalbe Farma (KLBF) dan Sarana Meditama Metropolitan (SAME) malah anteng ayeng. Alias tak mengalami pergerakan.
Hal berbeda terjadi di sektor telekomunikasi, ketika saham-saham sektor ini didominasi pelemahan. Saham Telkom Indonesia (TLKM) pada penutupan hari ini mengalami penurunan sebesar Rp40 atau 1,27 persen ke Rp3.110 per lembar saham, saham Indosat (ISAT) juga turun sebesar Rp425 atau 6,20 persen ke Rp6.425 per lembar saham.
Saham XL Axiata (EXCL) sami mawon, turun sebesar Rp30 atau 1,12 persen ke Rp2.640 per lembar saham. Sementara itu, saham Smartfren Telecom (FREN) mengalami pergerakan stagnan.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda