Sektor Properti Bisa Jadi Ujung Tombak Pemulihan Ekonomi
Sabtu, 03 Juli 2021 - 23:57 WIB
JAKARTA - Tahun 2021 menjadi tahun harapan dan optimisme dalam proses pemulihan ekonomi baik secara nasional maupun global. Semua sektor diharapkan dapat pulih dan memberikan kontribusi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk sektor properti .
Bahkan, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Eko D Heripoerwanto meyakini sektor properti akan tetap menjadi ujung tombak. Alasannya, sektor ini memiliki efek pengganda yang menggerakkan sekitar 170 industri lainnya.
"Secara universal sektor properti merupakan sektor yang penting karena mampu menarik dan mengembangkan berbagai macam sektor, seperti sektor jasa, pembangunan bahkan keuangan. Serta berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja," kata Eko, Sabtu (3/7/2021).
Namun, dia mengakui, sektor properti merupakan sektor yang sangat terdampak pandemi, terutama pada sektor perumahan. Untuk mengatasi hal itu, pemerintah memberikan insentif sesuai tingkatan dan jenjang dalam Permenkeu No 21 Tahun 2021.
Sementara itu, Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo menyebutkan, bahwa pertumbuhan sektor perumahan berpotensi menumbuhkan ekonomi pada sektor lainnya. "Setiap tambahan anggaran Rp1 pada sektor terkait properti, akan menciptakan output terhadap ekonomi sebesar Rp2,15," jelasnya.
Haru menambahkan, di tengah kontraksi perekonomian nasional, sektor perumahan masih menunjukkan pertumbuhan yang positif yang terlihat dari tumbuhnya KPR dibandingkan dengan kredit lainnya.
“Pertumbuhan kredit nasional pada kuartal I 2021 mengalami penurunan sebanyak 3,8%, sementara pertumbuhan KPR kuartal I 2021 mulai merangkak naik di angka 3,6%. Ini dikarenakan keberlanjutan dukungan KPR subsidi pemerintah, pada APBN 2021, alokasi KPR subsidi sebanyak 157,5 ribu unit senilai Rp1,66 triliun," paparnya.
Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah, salah satunya melalui Bank BTN melalui program Mortgage Ecosystem untuk mendukung sektor properti. “Mortgage Ecosystem merupakan upaya pengembangan bisnis yang berorientasi pada nasabah dengan menyediakan tidak hanya rumah tapi juga kelengkapannya, sehingga bisa menggandeng berbagai stakeholders untuk mengoptimalkan layanan," jelas Haru.
Bahkan, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Eko D Heripoerwanto meyakini sektor properti akan tetap menjadi ujung tombak. Alasannya, sektor ini memiliki efek pengganda yang menggerakkan sekitar 170 industri lainnya.
"Secara universal sektor properti merupakan sektor yang penting karena mampu menarik dan mengembangkan berbagai macam sektor, seperti sektor jasa, pembangunan bahkan keuangan. Serta berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja," kata Eko, Sabtu (3/7/2021).
Namun, dia mengakui, sektor properti merupakan sektor yang sangat terdampak pandemi, terutama pada sektor perumahan. Untuk mengatasi hal itu, pemerintah memberikan insentif sesuai tingkatan dan jenjang dalam Permenkeu No 21 Tahun 2021.
Sementara itu, Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo menyebutkan, bahwa pertumbuhan sektor perumahan berpotensi menumbuhkan ekonomi pada sektor lainnya. "Setiap tambahan anggaran Rp1 pada sektor terkait properti, akan menciptakan output terhadap ekonomi sebesar Rp2,15," jelasnya.
Haru menambahkan, di tengah kontraksi perekonomian nasional, sektor perumahan masih menunjukkan pertumbuhan yang positif yang terlihat dari tumbuhnya KPR dibandingkan dengan kredit lainnya.
Baca Juga
“Pertumbuhan kredit nasional pada kuartal I 2021 mengalami penurunan sebanyak 3,8%, sementara pertumbuhan KPR kuartal I 2021 mulai merangkak naik di angka 3,6%. Ini dikarenakan keberlanjutan dukungan KPR subsidi pemerintah, pada APBN 2021, alokasi KPR subsidi sebanyak 157,5 ribu unit senilai Rp1,66 triliun," paparnya.
Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah, salah satunya melalui Bank BTN melalui program Mortgage Ecosystem untuk mendukung sektor properti. “Mortgage Ecosystem merupakan upaya pengembangan bisnis yang berorientasi pada nasabah dengan menyediakan tidak hanya rumah tapi juga kelengkapannya, sehingga bisa menggandeng berbagai stakeholders untuk mengoptimalkan layanan," jelas Haru.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda