Capai USD18,85 Miliar, Ekspor RI Bulan Juni Melejit 54,4%
Kamis, 15 Juli 2021 - 11:48 WIB
Suasana di Pelabuhan Tanjung Priok. Foto/Dok SINDOphoto/Yorri Farli
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja ekspor Indonesia yang mengesankan pada bulan Juni 2021. Nilai ekspor tercatat mencapai USD18,85 miliar atau 54,46% secara tahunan (year-on-year/yoy). Demikian halnya jika dibandingkan dengan Mei 2021 (month-to-month/mtm) juga meningkat 9,25%.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, kenaikan ini terus terjadi karena pergerakan kinerja eskpor yang sudah membaik sejak bulan Januari 2021. "Ekspor kita sangat menjanjikan dari bulan Januari hingga Juni," ujarnya saat memaparkan kinerja perdagangan bulan Juni 2021 dalam video virtual, Kamis (15/7/2021).
Menurut dia, peningkatan ekspor ditopang oleh ekspor migas yang pada Juni 2021 nilainya mencapai USD1,23 miliar dan non-migas yang ekspornya mencapai USD17,31 miliar.
"Selama Januari-Juni 2021 ini ekspor nonmigas terlihat perkembangannya, di mana capaian USD17,31 miliar pada Juni ini lebih baik dibanding Juni 2020 dan Juni 2019," bebernya. Sebagai catatan, nilai ekspor nonmigas pada Juni tahun 2020 dan 2019 adalah USD12,03 miliar dan USD11,78 miliar.
Margo menjelaskan, untuk komoditas migas, pada Juni 2021 dibanding Mei 2021 (mtm) terjadi kenaikan ekspor minyak mentah sebesar 28,52%, hasil minyak naik 63,34%, dan gas 18,15%. "Jadi, ekspor migas di Juni ini beberapa komoditas semuanya mengalami kenaikan," ungkapnya.
Sedangkan untuk nonmigas secara bulanan (mtm) terjadi kenaikan ekspor beberapa komoditas diantaranya besi dan baja naik 32,31%, kendaraan dan bagiannya naik 42,19%, biji perak dan abu logam naik 35,36%, mesin dan perlengkapan elektrik naik 15,80%, dan alas kaki 33,01%.
Margo melanjutkan, secara tahunan (yoy) ekspor migas mengalami naik 117,15%. "Beberapa komoditas migas yang meningkat diantaranya minyak mentah naik 581,78%, hasil minyak naik 26,7%, dan gas naik 75,90%," paparnya. Lebih lanjut, dia berharap tren perkembangan ekspor dapat terus berlanjut sehingga bisa mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia ke depannya.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, kenaikan ini terus terjadi karena pergerakan kinerja eskpor yang sudah membaik sejak bulan Januari 2021. "Ekspor kita sangat menjanjikan dari bulan Januari hingga Juni," ujarnya saat memaparkan kinerja perdagangan bulan Juni 2021 dalam video virtual, Kamis (15/7/2021).
Menurut dia, peningkatan ekspor ditopang oleh ekspor migas yang pada Juni 2021 nilainya mencapai USD1,23 miliar dan non-migas yang ekspornya mencapai USD17,31 miliar.
"Selama Januari-Juni 2021 ini ekspor nonmigas terlihat perkembangannya, di mana capaian USD17,31 miliar pada Juni ini lebih baik dibanding Juni 2020 dan Juni 2019," bebernya. Sebagai catatan, nilai ekspor nonmigas pada Juni tahun 2020 dan 2019 adalah USD12,03 miliar dan USD11,78 miliar.
Margo menjelaskan, untuk komoditas migas, pada Juni 2021 dibanding Mei 2021 (mtm) terjadi kenaikan ekspor minyak mentah sebesar 28,52%, hasil minyak naik 63,34%, dan gas 18,15%. "Jadi, ekspor migas di Juni ini beberapa komoditas semuanya mengalami kenaikan," ungkapnya.
Sedangkan untuk nonmigas secara bulanan (mtm) terjadi kenaikan ekspor beberapa komoditas diantaranya besi dan baja naik 32,31%, kendaraan dan bagiannya naik 42,19%, biji perak dan abu logam naik 35,36%, mesin dan perlengkapan elektrik naik 15,80%, dan alas kaki 33,01%.
Margo melanjutkan, secara tahunan (yoy) ekspor migas mengalami naik 117,15%. "Beberapa komoditas migas yang meningkat diantaranya minyak mentah naik 581,78%, hasil minyak naik 26,7%, dan gas naik 75,90%," paparnya. Lebih lanjut, dia berharap tren perkembangan ekspor dapat terus berlanjut sehingga bisa mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia ke depannya.
(ind)
tulis komentar anda