BUMN Makin Kaya, Total Asetnya Tembus Rp8.414 Triliun
Jum'at, 16 Juli 2021 - 17:20 WIB
JAKARTA - Total aset BUMN hingga Desember 2020 tercatat sebesar Rp8.414 triliun. Jumlah tersebut naik 7,1% secara tahunan (YoY) atau dibandingkan dengan akhir 2019. Staf Khusus Menteri BUMN , Arya Sinulingga menyebut, total aset perseroan negara setara dengan 55% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia . Saat ini, nilai GDP Indonesia secara agregat mencapai Rp15.434 triliun.
"Yang pasti total aset BUMN sekarang 2020 per Desember mencapai Rp 8.414 triliun, kalau ini dilihat, ini tumbuh sekitar 7,1 persen dibandingkan tahun 2019. Jadi secara korporasi dia naik asetnya 7,1 persen, 2019 ke 2020. Artinya BUMN makin kaya," ujar Arya dalam diskusi virtual, Jumat (16/7/2021).
Mengacu pada data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dalam kurun waktu empat tahun atau periode 2015-2019 aset BUMN naik Rp3.000 triliun. Sementara, per 2020 kontribusi BUMN terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mancapai 21 persen. Angka tersebut bersumber dari dividen perseroan.
"Dividen mencapai 21 persen terhadap APBN kita, itulah sumbangan kita. BUMN ini sudah sumbang pajak dia juga kasih dividen, itulah kelebihan dari BUMN kita dibandingkan swasta yang hanya kasih pajak," katanya.
Secara makro ekonomi, pemegang saham menilai peran BUMN sangat signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Saat ini, pemerintah terus mendorong peran korporasi untuk ambil peran dalam menanganai pandemi Covid-19.
"Tapi kita kerja keras terus, ini fakta yang ada yang tidak bisa kita pungkiri, kemudian, saya bercerita tentang kontribusi yang kita berikan dari sisi, yang pasti hampir 21 sekian persen, per 2020, kita menyumbang 21 persen APBN di sumbang oleh BUMN. Bukan hanya dividen, pajak dan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), 21 persen itu dividen," tutur Arya.
"Yang pasti total aset BUMN sekarang 2020 per Desember mencapai Rp 8.414 triliun, kalau ini dilihat, ini tumbuh sekitar 7,1 persen dibandingkan tahun 2019. Jadi secara korporasi dia naik asetnya 7,1 persen, 2019 ke 2020. Artinya BUMN makin kaya," ujar Arya dalam diskusi virtual, Jumat (16/7/2021).
Mengacu pada data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dalam kurun waktu empat tahun atau periode 2015-2019 aset BUMN naik Rp3.000 triliun. Sementara, per 2020 kontribusi BUMN terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mancapai 21 persen. Angka tersebut bersumber dari dividen perseroan.
"Dividen mencapai 21 persen terhadap APBN kita, itulah sumbangan kita. BUMN ini sudah sumbang pajak dia juga kasih dividen, itulah kelebihan dari BUMN kita dibandingkan swasta yang hanya kasih pajak," katanya.
Secara makro ekonomi, pemegang saham menilai peran BUMN sangat signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Saat ini, pemerintah terus mendorong peran korporasi untuk ambil peran dalam menanganai pandemi Covid-19.
"Tapi kita kerja keras terus, ini fakta yang ada yang tidak bisa kita pungkiri, kemudian, saya bercerita tentang kontribusi yang kita berikan dari sisi, yang pasti hampir 21 sekian persen, per 2020, kita menyumbang 21 persen APBN di sumbang oleh BUMN. Bukan hanya dividen, pajak dan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), 21 persen itu dividen," tutur Arya.
(akr)
tulis komentar anda