Jeritan Pedagang Baju Saat PPKM: Omzet Turun 75%, Bagaimana Mau Menafkahi Keluarga?

Sabtu, 17 Juli 2021 - 16:28 WIB
Suramli, penjual baju di kawasan Pasar Gondangdia saat ditemui MNC News Portal Indonesia, Sabtu (17/07/2021). Foto/MPI/Azhfar Muhammad
JAKARTA - Pemerintah dikabarkan akan memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga akhir Juli 2021 menyusul masih tingginya kasus Covid-19 di Tanah Air.

Merespon hal ini, Suramli (63), salah seorang pedagang pakaian di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat, mengeluhkan kebijakan tersebut. Pria yang sudah 40 tahun berjualan itu mengaku dengan adanya pandemi dan PPKM darurat ini membuat dirinya selaku pelaku ekonomi terpuruk.

“Udah lebih dari 40 tahun saya berjualan, tapi dua tahun ini saya merasa terpukul. Ya begini sekarang kondisinya sangat sepi, bukan merosot lagi, tidak ada yang beli sama sekali. Terus terang sangat jauh dari sebelum ada PPKM dan corona ini,” ungkapnya saat ditemui MNC News Portal Indonesia, Sabtu (17/07/2021).





Dia lantas membandingkan dengan kondisi sebelum ada penerapan PPKM khususnya di kawasan Jabodetabek, di mana usaha jualan bajunya terbilang cukup ramai pembeli.

“Sangat jauh banget pokoknya, bagaimana yah ada kali 75% (penurunan omzet) atau bahkan lebih. Kadang sehari juga sama sekali tidak ada yang beli. Terus terang hari ini aja baru 2 potong baju yang laku,” tuturnya.



Dia menuturkan, omzet maupun penghasilan sebelum PPKM setidaknya bisa menghidupi keluarganya di rumah. “Sehari laku 3-5 potong ada lah lumayan, sekarang ya tahu sendiri sulit. Keadaan seperti ini bagaimana mau ngasih anak cucu, harian aja tidak dapat, bagaimana menafkahi keluarga,” tukasnya.

Sebagai informasi, dengan adanya PPKM Darurat, jam operasional pedagang di pasar pun dibatasi hanya dari jam 08.00-13.00 WIB. "Pasarnya sekarang sudah digembok jam satu siang, jadi kita jualan hanya sebentar, mana bantuan juga belum cair. Harapan ke depan juga ini cepat berlalu, siapa yang menginginkan begini (corona),” cetusnya.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More