Erick Thohir Ungkap Persiapan Hadapi Ancaman Varian Baru Covid-19
Senin, 19 Juli 2021 - 18:34 WIB
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat perusahaan pelat merah di sektor kesehatan dan farmasi akan melakukan langkah antisipasi bila Indonesia dihadapkan pada varian baru Covid-19.
Kepastian tersebut menyusul pengunguman World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia bahwa kemungkinan varian Covid-19 baru muncul dengan tingkat penularan yang lebih cepat. Indonesia sendiri dinilai menjadi negara yang terancam bila ketersediaan fasilitas kesehatan (faskes) tidak diantisipasi dengan baik.
"Saya rasa tadi seperti disampaikan oleh Menkes, kalau kami Kementerian BUMN sebagai supporting-nya untuk banyak kementerian. Kami tentu nanti sesuai arahan-arahan dari kementerian lainnya, kita lihat persiapannya apa," kata Erick saat ditemui di kawasan Asrama Haji, Pondok Gede, Senin (19/7/2021).
Kesiapan yang dimaksud Erick berupa obat-obatan, percepatan produksi vaksin, hingga ketersediaan rumah sakit (RS). "Kita tadi (ketersediaan) masalah obatnya, vaksin, atau kesediaan rumah sakit. Kita menjadi bagian dari ekosistem yang memastikan pelayanan kesehatan terpadu," katanya.
Untuk memastikan hal tersebut berjalan baik, khususnya percepatan vaksinasi nasional, perusahaan pelat merah juga harus didukung oleh banyak pihak. Erick mengakui, BUMN tidak bisa berdiri sendiri atau menjadi menara gading dalam menangani Covid-19.
"Jadi yang saya tekankan tidak mungkin dengan pembangunan ekosistem sama-sama ini, kita BUMN berdiri sebagai menara gading sendiri, tidak mungkin. Apalagi dengan vaksin gotong royong, kita melibatkan banyak pihak swasta untuk menjadi bagian penyuntikan supaya hal ini bisa lebih cepat," paparnya.
Kepastian tersebut menyusul pengunguman World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia bahwa kemungkinan varian Covid-19 baru muncul dengan tingkat penularan yang lebih cepat. Indonesia sendiri dinilai menjadi negara yang terancam bila ketersediaan fasilitas kesehatan (faskes) tidak diantisipasi dengan baik.
"Saya rasa tadi seperti disampaikan oleh Menkes, kalau kami Kementerian BUMN sebagai supporting-nya untuk banyak kementerian. Kami tentu nanti sesuai arahan-arahan dari kementerian lainnya, kita lihat persiapannya apa," kata Erick saat ditemui di kawasan Asrama Haji, Pondok Gede, Senin (19/7/2021).
Kesiapan yang dimaksud Erick berupa obat-obatan, percepatan produksi vaksin, hingga ketersediaan rumah sakit (RS). "Kita tadi (ketersediaan) masalah obatnya, vaksin, atau kesediaan rumah sakit. Kita menjadi bagian dari ekosistem yang memastikan pelayanan kesehatan terpadu," katanya.
Untuk memastikan hal tersebut berjalan baik, khususnya percepatan vaksinasi nasional, perusahaan pelat merah juga harus didukung oleh banyak pihak. Erick mengakui, BUMN tidak bisa berdiri sendiri atau menjadi menara gading dalam menangani Covid-19.
"Jadi yang saya tekankan tidak mungkin dengan pembangunan ekosistem sama-sama ini, kita BUMN berdiri sebagai menara gading sendiri, tidak mungkin. Apalagi dengan vaksin gotong royong, kita melibatkan banyak pihak swasta untuk menjadi bagian penyuntikan supaya hal ini bisa lebih cepat," paparnya.
(ind)
tulis komentar anda