Pemerintah Siapkan Rp11,72 Triliun untuk Diskon Listrik
Kamis, 22 Juli 2021 - 18:42 WIB
JAKARTA - Pemerintah kembali memberikan stimulus sektor ketenagalistrikan kepada masyarakat dan pelaku usaha untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) .
Tahun ini, pemerintah menggelontorkan bantuan stimulus untuk pelanggan listrik tertentu sebesar Rp11,72 triliun. "Pemerintah memutuskan untuk memberikan perpanjangan stimulus sektor ketenagalistrikan kepada masyarakat, berupa pemberian diskon tarif tenaga listrik dan Pembebasan Rekening Minimum dan Biaya Beban/Abonemen," ujar Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ida Nuryatin Finahari, Kamis (22/7/2021).
Ida memaparkan, pemberian stimulus ini berupa pemberian diskon tenaga listrik diberikan kepada masyarakat pelanggan tarif 450 VA dan juga 900 VA bersubsidi.
Kemudian pelanggan bisnis kecil daya 450 VA dan pelanggan industri kecil daya 450 VA, serta pembebasan biaya beban abunemen dan juga penerapan ketentuan rekening minimum kepada pelanggan sosial, pelanggan bisnis, industri dan juga layanan khusus PT PLN.
Terkait diskon listrik yang diperpanjang hingga Desember 2021, Ida menuturkan bahwa diskon listrik yang diberikan untuk 32,6 juta pelanggan PLN dengan skema yang sama. Perkiraan kebutuhan tambahan anggaran sebesar Rp1,91 triliun, sehingga alokasi untuk program diskon listrik ini akan naik menjadi Rp9,46 triliun.
Sementara untuk program bantuan rekening minimum dan pembebasan biaya beban, akan diberikan kepada 1,14 juta pelanggan PLN, dengan tambahan anggaran Rp400 miliar. "Sehingga total anggaran yang diberikan sampai Desember 2021 menjadi Rp2,26 triliun," ungkapnya.
Direktur Niaga dan Pelayanan PT PLN (Persero), Bob Saril menyatakan bahwa saat PPKM mobilitas masyarakat banyak terkonsentrasi di rumah. Untuk itu, PLN selalu siap untuk melayani pelanggan yang akan melakukan kegiatannya dari rumah saja.
"Karena semua dikerjakan di rumah, maka diperlukan keandalan pasokan listrik, sehingga hampir tidak ada lagi pemadaman atau adanya gangguan pasokan ketenagalistrikan. Untuk menjaga keandalan, kita menyediakan layanan daya listrik yang cukup untuk seluruh Indonesia dan juga mempunyai cadangan yang cukup," bebernya.
Saat ini, PLN sudah melayani hampir seluruh wilayah Indonesia. Rasio elektrifikasi atau rumah tangga berlistrik dibandingkan dengan rumah tangga yang ada sudah mencapai 99,3%.
"Kita mempunyai kapasitas pembangkitan 63 GW, kapasitas jaringan 61.666 Kms, total aset kita hampir mencapai 1.600 triliun, jumlah pelanggan 80,4 juta dan jumlah pegawai kita 53.385 orang," urainya.
Tahun ini, pemerintah menggelontorkan bantuan stimulus untuk pelanggan listrik tertentu sebesar Rp11,72 triliun. "Pemerintah memutuskan untuk memberikan perpanjangan stimulus sektor ketenagalistrikan kepada masyarakat, berupa pemberian diskon tarif tenaga listrik dan Pembebasan Rekening Minimum dan Biaya Beban/Abonemen," ujar Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ida Nuryatin Finahari, Kamis (22/7/2021).
Baca Juga
Ida memaparkan, pemberian stimulus ini berupa pemberian diskon tenaga listrik diberikan kepada masyarakat pelanggan tarif 450 VA dan juga 900 VA bersubsidi.
Kemudian pelanggan bisnis kecil daya 450 VA dan pelanggan industri kecil daya 450 VA, serta pembebasan biaya beban abunemen dan juga penerapan ketentuan rekening minimum kepada pelanggan sosial, pelanggan bisnis, industri dan juga layanan khusus PT PLN.
Terkait diskon listrik yang diperpanjang hingga Desember 2021, Ida menuturkan bahwa diskon listrik yang diberikan untuk 32,6 juta pelanggan PLN dengan skema yang sama. Perkiraan kebutuhan tambahan anggaran sebesar Rp1,91 triliun, sehingga alokasi untuk program diskon listrik ini akan naik menjadi Rp9,46 triliun.
Sementara untuk program bantuan rekening minimum dan pembebasan biaya beban, akan diberikan kepada 1,14 juta pelanggan PLN, dengan tambahan anggaran Rp400 miliar. "Sehingga total anggaran yang diberikan sampai Desember 2021 menjadi Rp2,26 triliun," ungkapnya.
Direktur Niaga dan Pelayanan PT PLN (Persero), Bob Saril menyatakan bahwa saat PPKM mobilitas masyarakat banyak terkonsentrasi di rumah. Untuk itu, PLN selalu siap untuk melayani pelanggan yang akan melakukan kegiatannya dari rumah saja.
"Karena semua dikerjakan di rumah, maka diperlukan keandalan pasokan listrik, sehingga hampir tidak ada lagi pemadaman atau adanya gangguan pasokan ketenagalistrikan. Untuk menjaga keandalan, kita menyediakan layanan daya listrik yang cukup untuk seluruh Indonesia dan juga mempunyai cadangan yang cukup," bebernya.
Saat ini, PLN sudah melayani hampir seluruh wilayah Indonesia. Rasio elektrifikasi atau rumah tangga berlistrik dibandingkan dengan rumah tangga yang ada sudah mencapai 99,3%.
"Kita mempunyai kapasitas pembangkitan 63 GW, kapasitas jaringan 61.666 Kms, total aset kita hampir mencapai 1.600 triliun, jumlah pelanggan 80,4 juta dan jumlah pegawai kita 53.385 orang," urainya.
(ind)
tulis komentar anda