Unilever Indonesia Cetak Laba Bersih Rp3 Triliun di Kuartal II 2021
Kamis, 22 Juli 2021 - 19:22 WIB
JAKARTA - PT Unilever Indonesia (UNVR) berhasil mencatatkan kinerja positif pada Kuartal II/2021 di tengah pembatasan mobilitas masyarakat. Berdasarkan laporan perusahaan berhasil memperoleh laba bersih (belum diaudit) sebesar Rp3 triliun dan penjualan bersih mencapai Rp20,2 triliun ditopang dari kontribusi positif produk makanan.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti menjelaskan terkait tantangan yang dihadapi, seperti fast-moving consumer goods (FMCG) belum sepenuhnya pulih karena konsumen masih berhati-hati dalam memilih pola konsumsi di beberapa kategori dasar. Hal itu tentunya mempengaruhi tingkat pertumbuhan dari Perseroan. Kondisi ini juga ditambah dengan kenaikan harga komoditas yang mulai mempengaruhi biaya produk. "Kondisi ini masih ditambah dengan kenaikan harga komoditas yang mulai mempengaruhi biaya produk," ujar Ira, Kamis (22/7/2021).
Guna mengatasi berbagai tantangan tersebut, Unilever Indonesia menerapkan beberapa strategi yang menyeimbangkan keberlangsungan bisnis jangka pendek dan jangka panjang. Strategi tersebut antara lain mendorong pertumbuhan pasar melalui stimulasi konsumsi konsumen, memperluas dan memperkaya portfolio ke value dan premium segment, dan memperkuat kepemimpinan dalam inovasi dan future channel.
“Kami manifestasikan menjadi lima strategi prioritas perseroan, seperti menerapkan E-Everything di semua lini yang mencakup operasional, dan pengolahan data. Selain itu, perseroan juga tetap menerapkan model bisnis yang berkelanjutan,” kata Ira.
Tiadak hanya itu, seiring dengan dinamika segmen konsumen tanah air terkini, perseroan terus berinovasi dalam menjawab kebutuhan konsumen di value segment dan juga premium segment melalui berbagai inovasi. Sejumlah inovasi dalam premium segment yang akan diluncurkan dalam waktu dekat, antara lain peluncuran Baby Dove untuk meraih potensi besar di market bayi, peluncuran range Sensitive Expert berkekuatan teknologi terdepan Active Remin Complex, hasil dari 10 tahun riset bersama Dokter Gigi kelas dunia, dan daging vegetarian The Vegetarian Butcher dari Unilever Food Solutions (UFS) untuk menjawab demandopsi makanan yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
Unilever juga akan fokus ekspansi pada kategori produk kecantikan dan perawatan diri, didukung produk kategori rumah tangga khususnya untuk kelompok konsumen premium. Ditambah upaya integrasi riset dan teknologi agar lebih agresif demi menjawab kebutuhan konsumen secara berkelanjutan. Selain itu, tekanan daya beli konsumen dijawab dengan strategi harga terjangkau pada portofolio unggulan seperti Kecap Bango.
Disisi lain,pertumbuhan positif diraih karena dukungan pemerintah dalam meningkatkan kinerja perekonomian di tengah pengendalian pandemi Covid-19. Proyeksi pertumbuhan dari sejumlah lembaga internasional seperti Bank Dunia, IMF dan OECD untuk tahun 2021 masih memberikan pandangan optimis dan menempatkan pertumbuhan ekonomi kita dari 4,3% menjadi 4,9% dan dari 5,0% menjadi 5,8% pada tahun 2022. "Harapannya, keseimbanagn pemulihan kesehatan dapat berjalan beriring dengan giat perekonomian," kata dia.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti menjelaskan terkait tantangan yang dihadapi, seperti fast-moving consumer goods (FMCG) belum sepenuhnya pulih karena konsumen masih berhati-hati dalam memilih pola konsumsi di beberapa kategori dasar. Hal itu tentunya mempengaruhi tingkat pertumbuhan dari Perseroan. Kondisi ini juga ditambah dengan kenaikan harga komoditas yang mulai mempengaruhi biaya produk. "Kondisi ini masih ditambah dengan kenaikan harga komoditas yang mulai mempengaruhi biaya produk," ujar Ira, Kamis (22/7/2021).
Guna mengatasi berbagai tantangan tersebut, Unilever Indonesia menerapkan beberapa strategi yang menyeimbangkan keberlangsungan bisnis jangka pendek dan jangka panjang. Strategi tersebut antara lain mendorong pertumbuhan pasar melalui stimulasi konsumsi konsumen, memperluas dan memperkaya portfolio ke value dan premium segment, dan memperkuat kepemimpinan dalam inovasi dan future channel.
“Kami manifestasikan menjadi lima strategi prioritas perseroan, seperti menerapkan E-Everything di semua lini yang mencakup operasional, dan pengolahan data. Selain itu, perseroan juga tetap menerapkan model bisnis yang berkelanjutan,” kata Ira.
Tiadak hanya itu, seiring dengan dinamika segmen konsumen tanah air terkini, perseroan terus berinovasi dalam menjawab kebutuhan konsumen di value segment dan juga premium segment melalui berbagai inovasi. Sejumlah inovasi dalam premium segment yang akan diluncurkan dalam waktu dekat, antara lain peluncuran Baby Dove untuk meraih potensi besar di market bayi, peluncuran range Sensitive Expert berkekuatan teknologi terdepan Active Remin Complex, hasil dari 10 tahun riset bersama Dokter Gigi kelas dunia, dan daging vegetarian The Vegetarian Butcher dari Unilever Food Solutions (UFS) untuk menjawab demandopsi makanan yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
Unilever juga akan fokus ekspansi pada kategori produk kecantikan dan perawatan diri, didukung produk kategori rumah tangga khususnya untuk kelompok konsumen premium. Ditambah upaya integrasi riset dan teknologi agar lebih agresif demi menjawab kebutuhan konsumen secara berkelanjutan. Selain itu, tekanan daya beli konsumen dijawab dengan strategi harga terjangkau pada portofolio unggulan seperti Kecap Bango.
Disisi lain,pertumbuhan positif diraih karena dukungan pemerintah dalam meningkatkan kinerja perekonomian di tengah pengendalian pandemi Covid-19. Proyeksi pertumbuhan dari sejumlah lembaga internasional seperti Bank Dunia, IMF dan OECD untuk tahun 2021 masih memberikan pandangan optimis dan menempatkan pertumbuhan ekonomi kita dari 4,3% menjadi 4,9% dan dari 5,0% menjadi 5,8% pada tahun 2022. "Harapannya, keseimbanagn pemulihan kesehatan dapat berjalan beriring dengan giat perekonomian," kata dia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda