Belanja Kesehatan dan Pendidikan Dorong Inflasi Bulan Juli
Senin, 02 Agustus 2021 - 08:18 WIB
JAKARTA - Inflasi bulan Juli 2021 diperkirakan sekitar 0,01% month of month (mom) atau 1,45% year on year (yoy) dari bulan sebelumnya yang tercatat di angka 1,33% (yoy). Pendorong inflasi bulan Juli terutama adalah komponen inflasi inti, sementara komponen harga bergejolak dan komponen harga diatur pemerintah diperkirakan mengalami deflasi.
Baca juga:Pakai Teknologi Bebas Panas, Epson Luncurkan Printer EcoTank L121
"Inflasi inti bulan Juli diperkirakan sekitar 0,11% (mtm) atau 1,44% (yoy) dari bulan sebelumnya 1,49% (yoy)," kata ekonom Josua Pardede saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (2/8/2021).
Penurunan laju inflasi inti dipengaruhi oleh pemberlakuan PPKM darurat sepanjang bulan Juli yang mendorong penurunan sisi permintaan. Namun, belanja konsumen cenderung dialokasikan untuk komponen kesehatan dan pendidikan.
"Inflasi untuk komponen kesehatan diperkirakan cenderung meningkat sejalan dengan belanja obat-obatan dan alat kesehatan sepanjang PPKM darurat," katanya.
Sementara, inflasi komponen pendidikan juga cenderung meningkat sejalan dengan tahun ajaran baru sekolah. Sedangkan komponen harga bergejolak diperkirakan mengalami deflasi yang terindikasi dari harga beberapa komoditas pangan yang cenderung turun seperti daging ayam (8,9% mtm), beras (0,3% mtm), telur ayam (2% mtm).
Baca juga:Syahrini Ulang Tahun, Ini Ucapan dan Pesan Romantis Reino Barack
"Meskipun terdapat harga beberapa komoditas pangan lainnya yang cenderung meningkat seperti bawang merah (6% mtm), cabai merah (13,3% mtm) dan cabai rawit (17,5% mtm). Hingga akhir tahun, inflasi diperkirakan akan cenderung rendah yakni <2% yoy," tandasnya.
Baca juga:Pakai Teknologi Bebas Panas, Epson Luncurkan Printer EcoTank L121
"Inflasi inti bulan Juli diperkirakan sekitar 0,11% (mtm) atau 1,44% (yoy) dari bulan sebelumnya 1,49% (yoy)," kata ekonom Josua Pardede saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (2/8/2021).
Penurunan laju inflasi inti dipengaruhi oleh pemberlakuan PPKM darurat sepanjang bulan Juli yang mendorong penurunan sisi permintaan. Namun, belanja konsumen cenderung dialokasikan untuk komponen kesehatan dan pendidikan.
"Inflasi untuk komponen kesehatan diperkirakan cenderung meningkat sejalan dengan belanja obat-obatan dan alat kesehatan sepanjang PPKM darurat," katanya.
Sementara, inflasi komponen pendidikan juga cenderung meningkat sejalan dengan tahun ajaran baru sekolah. Sedangkan komponen harga bergejolak diperkirakan mengalami deflasi yang terindikasi dari harga beberapa komoditas pangan yang cenderung turun seperti daging ayam (8,9% mtm), beras (0,3% mtm), telur ayam (2% mtm).
Baca juga:Syahrini Ulang Tahun, Ini Ucapan dan Pesan Romantis Reino Barack
"Meskipun terdapat harga beberapa komoditas pangan lainnya yang cenderung meningkat seperti bawang merah (6% mtm), cabai merah (13,3% mtm) dan cabai rawit (17,5% mtm). Hingga akhir tahun, inflasi diperkirakan akan cenderung rendah yakni <2% yoy," tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda