PPKM Diperpanjang, 4 Daerah Jadi Sorotan Khusus Menko Luhut
Selasa, 03 Agustus 2021 - 07:15 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) sekaligus Koordinator PPKM Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, saat pengumuman perpanjangan PPKM ada empat daerah yang menjadi perhatian khusus pemerintah karena tingginya kasus Covid-19 dan kematian.
Baca juga:Jokowi Putuskan PPKM Level 4 Diperpanjang dari 3-9 Agustus
“Ada beberapa daerah yang memang dibutuhkan perhatian khusus karena masih tingginya jumlah kasus terkonfrimasi, positivity rate dan juga jumlah kematian warganya, seperti Bali, Malang Raya, DIY, dan Solo Raya,” kata Luhut melalui konferensi pers secara virtual, Senin (2/8/2021) malam.
Luhut memaparkan tingginya kasus angka positif dan kematian di wilayah tersebut disebabkan oleh banyak faktor. Khusus kematian, hal itu terjadi karena banyaknya pasien positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri.
“Hal ini terjadi karena masih banyaknya masyarakat yang melakukan Isolasi mandiri sehigga telat dilakukan perawatan intensif di rumah sakit yang akibatnya menyebabkan kematian karena saturasi oksigen mereka rata-rata dibawah 90,” paparnya.
Baca juga:Palestina: Akhiri Permukiman Ilegal adalah Langkah Awal Membangun Kepercayaan dengan Israel
Terkait angka kematian yang tinggi, pemerintah melakukan berbagai intervensi untuk menurunkan angka kematian. Pemerintah juga mendorong pembukan Isolasi terpusat dan bantuan TNI-Polri, pemda untuk terlibat aktif dengan melakukan 3T (testing, tracing, treatment).
--
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
Baca juga:Jokowi Putuskan PPKM Level 4 Diperpanjang dari 3-9 Agustus
“Ada beberapa daerah yang memang dibutuhkan perhatian khusus karena masih tingginya jumlah kasus terkonfrimasi, positivity rate dan juga jumlah kematian warganya, seperti Bali, Malang Raya, DIY, dan Solo Raya,” kata Luhut melalui konferensi pers secara virtual, Senin (2/8/2021) malam.
Luhut memaparkan tingginya kasus angka positif dan kematian di wilayah tersebut disebabkan oleh banyak faktor. Khusus kematian, hal itu terjadi karena banyaknya pasien positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri.
“Hal ini terjadi karena masih banyaknya masyarakat yang melakukan Isolasi mandiri sehigga telat dilakukan perawatan intensif di rumah sakit yang akibatnya menyebabkan kematian karena saturasi oksigen mereka rata-rata dibawah 90,” paparnya.
Baca juga:Palestina: Akhiri Permukiman Ilegal adalah Langkah Awal Membangun Kepercayaan dengan Israel
Terkait angka kematian yang tinggi, pemerintah melakukan berbagai intervensi untuk menurunkan angka kematian. Pemerintah juga mendorong pembukan Isolasi terpusat dan bantuan TNI-Polri, pemda untuk terlibat aktif dengan melakukan 3T (testing, tracing, treatment).
--
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
(uka)
tulis komentar anda