Industri Halal Diminati Banyak Negara di Dunia
Kamis, 05 Agustus 2021 - 07:01 WIB
JAKARTA - Indonesia menargetkan untuk menjadi pusat produk halal dunia pada 2024. Sebuah target yang tak mustahil untuk diwujudkan.
Berdasarkan data neraca perdagangan ke negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) periode Januari-Juli 2020, dari total ekspor sebesar USD10,94 miliar, Indonesia mencapai surplus USD2,2 miliar.
Baca juga:PPKM Level 4 Terus Diperpanjang, Bansos Perlu Diperbesar
Co-Founder KUMBA Marius Gumono mengatakan, pandemi merupakan waktu terbaik untuk mempersiapkan dan berbenah diri guna meningkatkan kualitas ekspor perdagangan dunia. Seiring berkembangnya industri makanan dunia, berkembangnya juga industri halal .
"Tidak hanya bicara soal makanan, namun juga akomodasi yang berujung pula pada isu global, yakni wisata halal," kata dia di Jakarta, Rabu (4/8/2021).
Dia menambahkan, melalui produk-produk halal, KUMBA berusaha mengajak audiens memahami sistem perdagangan dunia (Understading the Global Trading System).
"Pandemi tanpa disadari telah berjalan lebih dari setahun. Merupakan momen terbaik untuk mengevaluasi diri dan terus belajar," imbuhnya.
Baca juga:Jumpa Khabib Nurmagomedov, Mike Tyson: Assalamualaikum Brother!
Dalam kesempatan yang sama Guru Besar Bidang Bioteknologi Kelautan Perikanan Nutrigenomic Sukoso mengatakan, rupanya industri halal tidak hanya diminati oleh negara-negara dengan penduduk mayoritas muslim saja. Di luar negara muslim, produk halal juga diminati.
"Bahkan beberapa negara yang notabene penduduk muslimnya minoritas, juga tertarik mengembangkan industri halal," tandasnya.
Berdasarkan data neraca perdagangan ke negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) periode Januari-Juli 2020, dari total ekspor sebesar USD10,94 miliar, Indonesia mencapai surplus USD2,2 miliar.
Baca juga:PPKM Level 4 Terus Diperpanjang, Bansos Perlu Diperbesar
Co-Founder KUMBA Marius Gumono mengatakan, pandemi merupakan waktu terbaik untuk mempersiapkan dan berbenah diri guna meningkatkan kualitas ekspor perdagangan dunia. Seiring berkembangnya industri makanan dunia, berkembangnya juga industri halal .
"Tidak hanya bicara soal makanan, namun juga akomodasi yang berujung pula pada isu global, yakni wisata halal," kata dia di Jakarta, Rabu (4/8/2021).
Dia menambahkan, melalui produk-produk halal, KUMBA berusaha mengajak audiens memahami sistem perdagangan dunia (Understading the Global Trading System).
"Pandemi tanpa disadari telah berjalan lebih dari setahun. Merupakan momen terbaik untuk mengevaluasi diri dan terus belajar," imbuhnya.
Baca juga:Jumpa Khabib Nurmagomedov, Mike Tyson: Assalamualaikum Brother!
Dalam kesempatan yang sama Guru Besar Bidang Bioteknologi Kelautan Perikanan Nutrigenomic Sukoso mengatakan, rupanya industri halal tidak hanya diminati oleh negara-negara dengan penduduk mayoritas muslim saja. Di luar negara muslim, produk halal juga diminati.
"Bahkan beberapa negara yang notabene penduduk muslimnya minoritas, juga tertarik mengembangkan industri halal," tandasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda