Buwas Akui Beras PPKM Memang Bukan Kualitas Premium
Kamis, 12 Agustus 2021 - 14:36 WIB
JAKARTA - Perum Bulog buka suara perihal beras bantuan sosial (bansos) bagi 28,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Beras tersebut ternyata merupakan cadangan beras pemerintah (CBP) dengan kualitas medium sesuai penugasan negara.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso atau kerap dipanggil Buwas mengatakan, dalam ketentuannya, mulai dari pengadaan, harga, hingga kualitas beras CBP ditetapkan melalui rapat koordinasi oleh kementerian dan lembaga (K/L) terkait. Dalam penugasan yang diterima Bulog, kata dia, kualitas beras yang didistribusikan kepada masyarakat ditetapkan berkualitas medium.
"Kok berasnya medium bukan premium? Ini betul, perlu saya jelaskan, beras yang digunakan adalah beras CBP dan sudah ada ketentuannya kalau CBP itu medium bukan premium," ujar Buwas dalam konferensi pers, di kantor Bulog, Kamis (12/8/2021).
Dia menegaskan, tidak ada niatan Bulog mencari keuntungan pribadi di balik kualitas beras program jaring pengaman sosial tersebut. Bahkan, Buwas menjamin beras yang diterima warga dijamin kualitasnya. Jaminan tersebut berdasarkan skema pengadaan beras melalui standar tertentu hingga izin pengeluaran dari negara.
"Jadi di sini jangan nanti dipikir ada pemahaman, pemikiran Bulog cari untung atau ingin menjual, tidak. Nah, berangkat dari situ, tentunya, kualitas sudah pasti dijamin, kawan-kawan. Walaupun itu medium, kualitasnya tetap ditentukan," ungkap dia.
Kementerian Sosial (Kemensos) mencatat anggaran bansos beras selama PPKM senilai Rp3,54 triliun. Anggaran tersebut dialokasikan untuk pengadaan beras dari serapan petani dalam negeri. Beras tersebut diberikan kepada 28,8 juta KPM di sejumlah wilayah di Indonesia.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso atau kerap dipanggil Buwas mengatakan, dalam ketentuannya, mulai dari pengadaan, harga, hingga kualitas beras CBP ditetapkan melalui rapat koordinasi oleh kementerian dan lembaga (K/L) terkait. Dalam penugasan yang diterima Bulog, kata dia, kualitas beras yang didistribusikan kepada masyarakat ditetapkan berkualitas medium.
"Kok berasnya medium bukan premium? Ini betul, perlu saya jelaskan, beras yang digunakan adalah beras CBP dan sudah ada ketentuannya kalau CBP itu medium bukan premium," ujar Buwas dalam konferensi pers, di kantor Bulog, Kamis (12/8/2021).
Dia menegaskan, tidak ada niatan Bulog mencari keuntungan pribadi di balik kualitas beras program jaring pengaman sosial tersebut. Bahkan, Buwas menjamin beras yang diterima warga dijamin kualitasnya. Jaminan tersebut berdasarkan skema pengadaan beras melalui standar tertentu hingga izin pengeluaran dari negara.
"Jadi di sini jangan nanti dipikir ada pemahaman, pemikiran Bulog cari untung atau ingin menjual, tidak. Nah, berangkat dari situ, tentunya, kualitas sudah pasti dijamin, kawan-kawan. Walaupun itu medium, kualitasnya tetap ditentukan," ungkap dia.
Kementerian Sosial (Kemensos) mencatat anggaran bansos beras selama PPKM senilai Rp3,54 triliun. Anggaran tersebut dialokasikan untuk pengadaan beras dari serapan petani dalam negeri. Beras tersebut diberikan kepada 28,8 juta KPM di sejumlah wilayah di Indonesia.
(fai)
tulis komentar anda