Presiden Jokowi Beri Arahan ke Pekerja Pertamina Hulu Rokan di Istana
Jum'at, 13 Agustus 2021 - 11:38 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan perwakilan pekerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi memberi arahan kepada para pekerja yang baru bergabung di PHR tersebut.
Pertemuan berlangsung di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, pada Rabu (12/8/2021). Ada 10 perwakilan pekerja PHR yang hadir, mereka didampingi oleh Direktur PT Pertamina Nicke Widyawati dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Principal Expert Upstream Budiyanto Renyut, salah seorang pekerja PHR yang ikut dalam pertemuan tersebut mengaku senang diundang untuk berdialog langsung dengan Presiden Jokowi. Dia menyampaikan bahwa proses transisi yang berlangsung antara PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) dengan PT PHR yang puncaknya pada 9 Agustus 2021 lalu berlangsung dengan lancar.
"Peralihannya sangat mulus dan selamat. Ini dibuktikan dengan program pengeboran sumur yang bisa dilakukan dan ditingkatkan yang dua tahun sebelumnya tidak dilaksanakan, dengan kerja sama yang sangat bagus sekali dalam transisi ini bisa berhasil dilaksanakan dan menaikkan tingkat produksi minyak kita di Blok Rokan," kata Budiyanto.
Dia juga mengapresiasi langkah Pertamina yang menerima hampir seluruh pekerja eks CPI tersebut bergabung di PHR. Untuk diketahui, jumlah pekerja CPI yang bergabung ke PHR sebanyak 2.689 orang atau sekitar 98 persen dari total pekerja CPI.
"Status pegawai diterima semua oleh Pertamina sebagai pegawai penuh. Terima kasih untuk itu," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mengatakan agar para pekerja bisa menjaga dan meningkatkan jumlah produksi di Blok Rokan. Budiyanto menegaskan, arahan tersebut sudah menjadi komitmen para pekerja PHR.
"Tadi kami mendapatkan arahan dan harapan dari Pak Presiden bahwa kami semuanya menjaga dan memastikan produksi bisa ditingkatkan ke depannya untuk Blok Rokan. Saya dan teman-teman sangat yakin dan bertekad juga bersama-sama menjaga dan meningkatkan produksi," ujarnya.
Sr Manager Well Development Lysa Aryanti, salah seorang pekerja PHR lainnya yang ikut dalam pertemuan itu mengatakan, proses peralihan dari CPI ke PHR yang dibantu oleh SKK Migas tersebut berlangsung baik. Terutama dalam jangka satu tahun terakhir, di mana kedua belah pihak intens melakukan pembahasan dan transfer data.
Pertemuan berlangsung di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, pada Rabu (12/8/2021). Ada 10 perwakilan pekerja PHR yang hadir, mereka didampingi oleh Direktur PT Pertamina Nicke Widyawati dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Principal Expert Upstream Budiyanto Renyut, salah seorang pekerja PHR yang ikut dalam pertemuan tersebut mengaku senang diundang untuk berdialog langsung dengan Presiden Jokowi. Dia menyampaikan bahwa proses transisi yang berlangsung antara PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) dengan PT PHR yang puncaknya pada 9 Agustus 2021 lalu berlangsung dengan lancar.
"Peralihannya sangat mulus dan selamat. Ini dibuktikan dengan program pengeboran sumur yang bisa dilakukan dan ditingkatkan yang dua tahun sebelumnya tidak dilaksanakan, dengan kerja sama yang sangat bagus sekali dalam transisi ini bisa berhasil dilaksanakan dan menaikkan tingkat produksi minyak kita di Blok Rokan," kata Budiyanto.
Dia juga mengapresiasi langkah Pertamina yang menerima hampir seluruh pekerja eks CPI tersebut bergabung di PHR. Untuk diketahui, jumlah pekerja CPI yang bergabung ke PHR sebanyak 2.689 orang atau sekitar 98 persen dari total pekerja CPI.
"Status pegawai diterima semua oleh Pertamina sebagai pegawai penuh. Terima kasih untuk itu," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mengatakan agar para pekerja bisa menjaga dan meningkatkan jumlah produksi di Blok Rokan. Budiyanto menegaskan, arahan tersebut sudah menjadi komitmen para pekerja PHR.
"Tadi kami mendapatkan arahan dan harapan dari Pak Presiden bahwa kami semuanya menjaga dan memastikan produksi bisa ditingkatkan ke depannya untuk Blok Rokan. Saya dan teman-teman sangat yakin dan bertekad juga bersama-sama menjaga dan meningkatkan produksi," ujarnya.
Sr Manager Well Development Lysa Aryanti, salah seorang pekerja PHR lainnya yang ikut dalam pertemuan itu mengatakan, proses peralihan dari CPI ke PHR yang dibantu oleh SKK Migas tersebut berlangsung baik. Terutama dalam jangka satu tahun terakhir, di mana kedua belah pihak intens melakukan pembahasan dan transfer data.
Lihat Juga :
tulis komentar anda