Kasad Andika dan Erick Thohir Bahas Bantuan 44 Juta Alkes dari AS

Minggu, 22 Agustus 2021 - 19:26 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa membahas bantuan alat kesehatan dari AS di Mabes TNI AD. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Menteri BUMNErick Thohirbersama Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa membahas bantuan alat kesehatan dari Amerika Serikat (AS) di Markas Besar TNI Angkatan Darat. Pertemuan ini juga dihadiri perwakilan dari US Army, Theodore Leo Liebreich bersama jajarannya termasuk Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury.

Donasi alat kesehatan yang semula direncanakan berjumlah 65 jutaitem,l akhirnya dengan pertimbangan peningkatankasus Covid-19di Amerika akhirnya disepakati 44 juta bantuan yang akan diberikan kepada Indonesia.

Sebanyak 44 juta item tersebut meliputi 176 unit ventilator besertaspiro wave, masker KN-95, pakaian pelindung tenaga kesehatan (isolation gown),face shieldserta alat kesehatan lain untuk menunjang penanganan kasus covid-19 di Indonesia.

"Sejak dua hari yang lalu saya diberitahu oleh kantor pemerintah AS bahwa untuk berbagai pertimbangan, telah diputuskan bahwa mereka mengurangi jumlah ventilator untuk didonasikan, mungkin karena mereka juga membutuhkan alat tersebut," jelas Pahala seperti dalam tayangan Yuotube TNI AD, Minggu (22/8/2021).



Baca Juga: Catat! Berikut Jenis Impor Alkes Pajaknya Ditanggung Negara

Selanjutnya, sebanyak 44 juta bantuan alat kesehatan ini akan dikirim secara bertahap dengan maskapai kargo milik Indonesia yaitu Citilink. Dua pesawat kargo berjenis Airbus A-330 Neo yang masing-masing berkapasitas 20 ton siap menjemput donasi dari pemerintah AS.

Selain itu untuk tambahan angkutan, Kementerian BUMN juga meminta bantuan armada pesawat kepada US Army yang juga dalam waktu dekat akan melakukan latihan bersama di Baturaja, Sumatra Selatan.

"Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, untuk men-charter pesawat komersial, Citilink. Citilink tentu saja merupakan bagian dari pesawat komersial Garuda. Kami akan menggunakan Airbus A330 Neo," tambah Pahala.



Dalam pertemuan ini juga dibahas rencana pemberian donasi berupa vaksin Jhonson n Jhonson sebanyak 5.000 dosis. Meski begitu, pemberian donasi berupa vaksin ini masih menunggu izin penggunaan dari Biofarma dan BPOM sebagai pemangku kepentingan dalam pendistribusian dan legalitas vaksin di Indonesia.

"Tentang vaksin, kita perlu untuk persetujuan dari pimpinan dan sistem legalitas, dan kebetulan biofarma ada di dalam naungan kementerian BUMN. Biofarma adalah satu satunya BUMN yang diberi wewenang mengimpor dan menyediakan vaksin di Indonesia," kata Andika Perkasa.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More