90% Ekonomi Negara Maju Akan Pulih di 2022, Indonesia Kapan?
Jum'at, 27 Agustus 2021 - 22:03 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate mengatakan, 90% perekonomian negara maju diperkirakan akan pulih pada tahun 2022. Foto/Dok
JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate mengatakan, 90% perekonomian negara maju diperkirakan akan pulih pada tahun 2022 ke tingkat pendapatan per kapita sebelum pandemi.
Diterangkan pertumbuhan ekonomi dunia 2021 didorong secara berimbang oleh pertumbuhan wilayah emerging market dan developing economist yang diprediksi mengalami pertumbuhan sebesar 6% dan di wilayah advanced economies 5,4%.
"Sementara hanya 1/3 dari negara emerging market dan developing economist yang dapat mencapai kondisi serupa seperti China, yakni Indonesia, Thailand dan Brazil. Satu tantangan yang besar bagi kita juga, namun peluang selalu ada," katanya dalam diskusi di laman YouTube OJK, Jumat (27/8/2021).
Johnny menambahkan, bahwa perekonomian Indonesia diperkirakan akan pulih di angka 4,4% dan mudah-mudahan sampai dengan 5% di 2021 dengan catatan dampak PPKM harus ditaklukan di 2022.
"Kemudian kondisi Indonesia yang menerapkan pembatasan masyarakat yang dilakukan terdesentralisasi atau PPKM mikro dan bertahap di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlanjut ini tugas kita bersama agar pandemi segera dapat berakhir beranjak ke epidemi dan sesegera mungkin masuk tahap endemi sehingga penanganan sangat total," jelasnya.
Meski perekonomian dunia diprediksi pulih di tahun 2021, beberapa risiko tetap perlu diantisipasi seperti kemungkinan varian-varian baru yang berulang dan besar di tengah situasi vaksinasi yang tertunda dan juga tidak merata.
"Tekanan keuangan salah satunya karena tingkat utang yang meningkat, kita selama masa pandemi membutuhkan likuiditas yang sangat besar dan karenanya pelebaran utang untuk menunjang likuiditas harus diambil," kata dia.
Diterangkan pertumbuhan ekonomi dunia 2021 didorong secara berimbang oleh pertumbuhan wilayah emerging market dan developing economist yang diprediksi mengalami pertumbuhan sebesar 6% dan di wilayah advanced economies 5,4%.
"Sementara hanya 1/3 dari negara emerging market dan developing economist yang dapat mencapai kondisi serupa seperti China, yakni Indonesia, Thailand dan Brazil. Satu tantangan yang besar bagi kita juga, namun peluang selalu ada," katanya dalam diskusi di laman YouTube OJK, Jumat (27/8/2021).
Johnny menambahkan, bahwa perekonomian Indonesia diperkirakan akan pulih di angka 4,4% dan mudah-mudahan sampai dengan 5% di 2021 dengan catatan dampak PPKM harus ditaklukan di 2022.
"Kemudian kondisi Indonesia yang menerapkan pembatasan masyarakat yang dilakukan terdesentralisasi atau PPKM mikro dan bertahap di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlanjut ini tugas kita bersama agar pandemi segera dapat berakhir beranjak ke epidemi dan sesegera mungkin masuk tahap endemi sehingga penanganan sangat total," jelasnya.
Meski perekonomian dunia diprediksi pulih di tahun 2021, beberapa risiko tetap perlu diantisipasi seperti kemungkinan varian-varian baru yang berulang dan besar di tengah situasi vaksinasi yang tertunda dan juga tidak merata.
"Tekanan keuangan salah satunya karena tingkat utang yang meningkat, kita selama masa pandemi membutuhkan likuiditas yang sangat besar dan karenanya pelebaran utang untuk menunjang likuiditas harus diambil," kata dia.
(akr)
tulis komentar anda