Pelonggaran Industri Manufaktur Bisa Dongkrak Ekonomi

Senin, 30 Agustus 2021 - 19:10 WIB
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, dampak positif pelonggaran sektor esensial tepatnya industri manufaktur setidaknya bisa mencegah pertumbuhan ekonomi kembali negatif.



"Efek bangkitnya sektor manufaktur terhadap sektor lain cukup besar. Misalnya manufaktur bisa menarik permintaan bahan baku dan sektor logistik," katanya kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Senin (30/8/2021).

Berdasarkan data yang dipaparkan Bhima, porsi manufaktur terhadap PDB juga tinggi yakni 19%, dan menyerap 13,6% dari total tenaga kerja. Kemudian dari sisi penerimaan pajak, industri manufaktur punya kontribusi 30% jadi cukup signifikan dalam membantu pengurangan defisit APBN.



"Di beberapa negara yang melakukan lockdown ketat, prioritas sektor yang dilonggarkan setelah kasus harian Covid-19 menurun adalah industri manufaktur," katanya.

Bhima menuturkan di negara seperti China dan Vietnam fokusnya di industri manufaktur, sehingga ekonomi tumbuh solid pasca-lockdown. Jelas pastinya Indonesia bisa meniru kedua negara itu.



"Tentunya support dalam bentuk stimulus ke pelaku industri juga jadi resep sukses bagi pembukaan kembali sektor manufaktur," ujar dia.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More