Kementan Dukung Pengembangan Agro Edu Farming di Cilacap

Kamis, 02 September 2021 - 10:39 WIB
“Kami akan membangun pertanian modern atau smart farming didukung internet of things (IoT). Misalnya, drone untuk menabur benih, menyemprot pestisida dan lainnya serta pertanian dengan pola green house,” kata Dedi.

Menurutnya, petani milenial terbukti mampu menguasai pertanian dari hulu ke hilir, bahkan modernisasi pertanian menjadi maju, mandiri dan modern. Beberapa petani milenial binaan BPPSDMP Kementan telah membuktikan dedikasinya dalam memajukan pertanian Indonesia.

(Baca juga:Kementan Targetkan Dua Kali Peningkatan Produktivitas Pertanian)

Nantinya, kata Dedi, mereka akan mendapat pelatihan wirausaha dan tematik, selain fasilitasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian. “Kita akan kerjasamakan dengan pemerintah provinsi dan kabupaten untuk memperkuat langkah mencetak 2,5 juta petani milenial.”

Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji mendukung penuh upaya Kementan seraya apresiasi Sekolah Tani Indonesia yang diinisiasi oleh Fatoni Saputra. “Kami mendukung penuh program Kementan, dan bersyukur sudah ada Sekolah Tani Indonesia yang diinisiasi milenial untuk memajukan pertanian Cilacap ini,” katanya.

Ke depan, Tatto bertekad membangun petani milenial pada tiap kecamatan di Cilacap. “Kita ingin ke depan, tumbuh lagi Fatoni-Fatoni di seluruh kecamatan yang meresonansi pertanian di kalangan milenial.”

Fatoni Saputra menuturkan pendirian Sekolah Tani Indonesia adalah ikhtiar pengentasan kemiskinan dan pengangguran di perdesaan dengan memberdayakan masyarakat untuk mempertemukan pemilik modal, petani dan peternak dengan pasar. Konsepnya, memadukan pendidikan dengan pemberdayaan masyarakat terutama pertanian dan agama.

“Pertanian Indonesia cukup tertinggal karena pola pikir masyarakat yang keliru, terutama kaum terdidik tentang pekerjaan di bidang pertanian. Selain itu, kapasitas produksi pertanian kurang diimbangi dengan usaha pemberdayaan bagi petani,” kata Fatoni Saputra.

Dia berharap Sekolah Tani Indonesia dapat meningkatkan keterampilan masyarakat desa, terutama pertanian, sehingga mendorong petani mandiri dan sejahtera, serta menumbuhkan kembali semangat gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat.

“Kami membuat program pelatihan budidaya pertanian organik di masyarakat perdesaan pelosok dan menciptakan jaringan pemasaran produk,” katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More