Kementan Targetkan Dua Kali Peningkatan Produktivitas Pertanian

Rabu, 01 September 2021 - 15:55 WIB
loading...
Kementan Targetkan Dua Kali Peningkatan Produktivitas Pertanian
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya mencapai swasembada pangan dalam 15 tahun ke depan. Harapannya, swasembada pangan tersebut bisa dicapai melalui peningkatan dua kali lipat produktivitas pertanian.

Diketahui, saat ini produktivitas padi nasional sekitar 5,1 ton per hektare (ha). Penyuluh pertanian diharapankan menjadi ujung tombak bagi peningkatan produktivitas pertanian, khususnya untuk padi.

(Baca juga:Genjot Produktivitas Pertanian, Kementan Dorong Kinerja Penyuluh di Pangandaran)

“Penyuluh yang andal akan meningkatkan produktivitas pertanian, penyuluh berperan penting mendampingi petani dalam mengolah budidaya pertanian mereka,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang dikutip Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi saat dialog dengan penyuluh Kabupaten Pangandaran di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kalipucan, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (31/8/2021).

Dedi menambahkan bahwa Indonesia pernah mencapai masa keemasan pertanian pada Swasembada Pangan 1984. Namun hal itu tidak serta merta didapat begitu saja, semudah membalikkan telapak tangan, melainkan kerja keras dan kebersamaan petani dan penyuluh.

(Baca juga:Kementan: Peningkatan Produktivitas Pertanian Harga Mati)

“Butuh waktu 15 tahun bagi pemerintah saat itu untuk meningkatkan produktivitas menjadi dua kali lipat sehingga kita berhasil swasembada pangan,” katanya.

Guna mengulang sukses, kata Dedi, peningkatan produktivitas didukung kapasitas dan kompetensi SDM pertanian. “Mau swasembada pangan, maka produktivitas harus digenjot. Kalau saat ini 5,1 ton per ha per tahun, maka 15 tahun ke depan harus dua kali lipatnya,” katanya.

(Baca juga:Perkuat Kegiatan IPDMIP, Kementan Minta Exit Strategy Disiapkan)

Tiga kunci sukses peningkatan produktivitas, menurutnya, pertama adalah inovasi teknologi dan prasarana sarana pertanian yang kontribusinya 25%. Kedua, peraturan perundangan dengan kontribusi 25%. Ketiga, SDM pertanian dengan kontribusi terbesar, yakni 50%.

Mengacu hal itu, Dedi menilai peningkatan produktivitas merupakan kunci keberhasilan pembangunan pertanian nasional. “Kita harus genjot, kalau ingin pertanian maju. Jangan mimpi maju kalau produktivitas kita rendah,” katanya.

Dengan kata lain, katanya lagi, berbicara pembangunan pertanian, terkait erat dengan peningkatan produktivitas. “Bicara peningkatan produktivitas, berarti bicara SDM pertanian. Tujuan pembangunan pertanian menyiapkan pangan bagi seluruh penduduk, kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Sutriaman menyatakan kesiapan memacu produktivitas di wilayahnya agar produksi pertanian meningkat. “Kami siap mengimplementasikan inovasi teknologi agar produktivitas pertanian dapat ditingkatkan. Selain nasional, Pangandaran punya cita-cita swasembada pangan untuk masyarakatnya sendiri,” kata Sutriaman.
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1950 seconds (0.1#10.140)