Mentan: Pengembangan Pertanian Harus dengan Sinergi dan Kerja Keras
Minggu, 12 September 2021 - 12:49 WIB
JAKARTA - Guna menjaga produktivitas pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) bersinergi dengan PT Pupuk Kaltim untuk penguatan SDM Pertanian. Sinergi ini ditandai penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).
MoU yang dilaksanakan Jumat (10/9/2021) ini disaksikan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Dirut PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) Bakir Pasaman di Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim).
Saat kunjungan ke PT Pupuk Kaltim, Mentan Syahrul mengatakan Kementan telah menetapkan arah kebijakan pembangunan pertanian: maju, mandiri, dan modern sebagai pedoman bertindak cerdas, tepat dan cepat untuk mencapai kinerja lebih baik, mengoptimalkan sumber daya dan memanfaatkan teknologi mutakhir.
(Baca juga:Kementan Kirim 200 Sapi Perah Asal Australia ke Gowa pada November 2021)
Kementan juga berkomitmen menyiapkan SDM pertanian yang berjiwa wirausaha. Maka untuk menjamin produktivitas, kontinuitas dan ketahanan pangan adalah penumbuhan 2,5 juta pengusaha pertanian milenial hingga 2024.
“Peluang keterlibatan generasi muda sangat besar mengingat Indonesia mengalami bonus demografi, dicirikan dominannya jumlah penduduk usia produktif,” kata Mentan Syahrul.
(Baca juga:Dukung Petani Milenial, Kementan Gandeng Perbankan dan BUMN)
Mentan juga menekankan peran penting industri pupuk khususnya PT Pupuk Kaltim untuk mewujudkan kemajuan sektor pertanian, tidak boleh salah dan berspekulasi, tapi harus dengan sinergi dan kerja keras menggunakan teknologi modern termasuk pupuk berkualitas yang kuantitasnya terjamin.
“Oleh karena itu, saya mengajak Pupuk Indonesia dan Pupuk Kaltim, mari kita menembus langit, sama-sama mengabdi untuk bangsa. Indonesia tidak boleh kalah dengan negara lain. Tidak boleh kalah dari Thailand, Vietnam,” pintanya.
MoU yang dilaksanakan Jumat (10/9/2021) ini disaksikan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Dirut PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) Bakir Pasaman di Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim).
Saat kunjungan ke PT Pupuk Kaltim, Mentan Syahrul mengatakan Kementan telah menetapkan arah kebijakan pembangunan pertanian: maju, mandiri, dan modern sebagai pedoman bertindak cerdas, tepat dan cepat untuk mencapai kinerja lebih baik, mengoptimalkan sumber daya dan memanfaatkan teknologi mutakhir.
(Baca juga:Kementan Kirim 200 Sapi Perah Asal Australia ke Gowa pada November 2021)
Kementan juga berkomitmen menyiapkan SDM pertanian yang berjiwa wirausaha. Maka untuk menjamin produktivitas, kontinuitas dan ketahanan pangan adalah penumbuhan 2,5 juta pengusaha pertanian milenial hingga 2024.
“Peluang keterlibatan generasi muda sangat besar mengingat Indonesia mengalami bonus demografi, dicirikan dominannya jumlah penduduk usia produktif,” kata Mentan Syahrul.
(Baca juga:Dukung Petani Milenial, Kementan Gandeng Perbankan dan BUMN)
Mentan juga menekankan peran penting industri pupuk khususnya PT Pupuk Kaltim untuk mewujudkan kemajuan sektor pertanian, tidak boleh salah dan berspekulasi, tapi harus dengan sinergi dan kerja keras menggunakan teknologi modern termasuk pupuk berkualitas yang kuantitasnya terjamin.
“Oleh karena itu, saya mengajak Pupuk Indonesia dan Pupuk Kaltim, mari kita menembus langit, sama-sama mengabdi untuk bangsa. Indonesia tidak boleh kalah dengan negara lain. Tidak boleh kalah dari Thailand, Vietnam,” pintanya.
tulis komentar anda