Ditargetkan Beroperasi Desember 2022, Begini Progres LRT Jabodebek
Selasa, 14 September 2021 - 20:42 WIB
JAKARTA - Moda transportasi Light Rail Transit (LRT) Jabodebek ditargetkan beroperasi secara driverless atau tanpa masinis pada Desember 2022. Sebelum itu, pada Agustus 2022, LRT akan dioperasikan secara otomatis di semua jalur utama, kecuali di depo yang masih manual.
Sebagai catatan, pembangunan LRT Jabodebek melibatkan empat BUMN yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Len Industri (Persero), PT INKA (Persero), dan PT KAI (Persero).
Len Industri sebagai perusahaan BUMN di bidang sistem persinyalan kereta, tengah memasang perangkat sistem persinyalan di Depo LRT Jabodebek yang ada di Jatimulya, Bekasi, usai finalisasi pemasangan perangkat sinyal di semua jalur utama lintas 1 (Cibubur-Cawang) lintas 2 (Cawang-Dukuh Atas), dan lintas 3 (Cawang-Jatimulya).
Begitu pula perangkat sinyal di 31 kereta produksi PT INKA pun sudah selesai dipasang. Direktur Strategi Bisnis & Portofolio Len Industri, Linus Andor Mulana Sijabat mengatakan, pihaknya menargetkan pemasangan sinyal rampung pada akhir November 2021.
"Waktu pengerjaan Depo Signalling yang tersedia sangat singkat, hanya dalam 3 bulanan saja. Pekerjaan ini kita lakukan sejak bulan Agustus dan ditargetkan selesai akhir November 2021. Sehingga diharapkan semuanya sudah terpasang pada akhir tahun 2021 ini," ungkapnya, Selasa (14/9/2021).
Sistem persinyalan yang dilakukan Len merupakan progres yang kritikal agar LRT dapat beroperasi sesuai target. Sementara, Depo Signalling adalah sistem persinyalan yang berada di Depo LRT Jabodebek sebagai tempat perawatan dan perbaikan lokomotif dan gerbong kereta.
Len Industri pun sedang melakukan proses testing and commissioning sistem persinyalan di ketiga jalur utama LRT Jabodebek secara bertahap hingga Juni 2022 nanti.
Sebelum resmi beroperasi, LRT harus melewati pengujian Site Acceptance Test (SAT) atau pengujian performa di lokasi yang diperkirakan dilakukan pada Mei tahun depan. Sedangkan pengujian Trial Running dijadwalkan Juli-Agustus dan Desember 2022.
Pada November 2020 lalu pernah dilakukan uji coba penggunaan sistem persinyalan LRT Jabodebek dengan kereta melalui lintas Stasiun TMII - Stasiun Harjamukti. Pengujian itu dimaksudkan untuk menguji sistem operasi manual sebagai fase awal untuk mempersiapkan sistem operasi otomasi (driverless).
Sebagai catatan, pembangunan LRT Jabodebek melibatkan empat BUMN yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Len Industri (Persero), PT INKA (Persero), dan PT KAI (Persero).
Len Industri sebagai perusahaan BUMN di bidang sistem persinyalan kereta, tengah memasang perangkat sistem persinyalan di Depo LRT Jabodebek yang ada di Jatimulya, Bekasi, usai finalisasi pemasangan perangkat sinyal di semua jalur utama lintas 1 (Cibubur-Cawang) lintas 2 (Cawang-Dukuh Atas), dan lintas 3 (Cawang-Jatimulya).
Begitu pula perangkat sinyal di 31 kereta produksi PT INKA pun sudah selesai dipasang. Direktur Strategi Bisnis & Portofolio Len Industri, Linus Andor Mulana Sijabat mengatakan, pihaknya menargetkan pemasangan sinyal rampung pada akhir November 2021.
"Waktu pengerjaan Depo Signalling yang tersedia sangat singkat, hanya dalam 3 bulanan saja. Pekerjaan ini kita lakukan sejak bulan Agustus dan ditargetkan selesai akhir November 2021. Sehingga diharapkan semuanya sudah terpasang pada akhir tahun 2021 ini," ungkapnya, Selasa (14/9/2021).
Sistem persinyalan yang dilakukan Len merupakan progres yang kritikal agar LRT dapat beroperasi sesuai target. Sementara, Depo Signalling adalah sistem persinyalan yang berada di Depo LRT Jabodebek sebagai tempat perawatan dan perbaikan lokomotif dan gerbong kereta.
Len Industri pun sedang melakukan proses testing and commissioning sistem persinyalan di ketiga jalur utama LRT Jabodebek secara bertahap hingga Juni 2022 nanti.
Sebelum resmi beroperasi, LRT harus melewati pengujian Site Acceptance Test (SAT) atau pengujian performa di lokasi yang diperkirakan dilakukan pada Mei tahun depan. Sedangkan pengujian Trial Running dijadwalkan Juli-Agustus dan Desember 2022.
Pada November 2020 lalu pernah dilakukan uji coba penggunaan sistem persinyalan LRT Jabodebek dengan kereta melalui lintas Stasiun TMII - Stasiun Harjamukti. Pengujian itu dimaksudkan untuk menguji sistem operasi manual sebagai fase awal untuk mempersiapkan sistem operasi otomasi (driverless).
(ind)
tulis komentar anda