Pakar Kripto Bilang Sekarang Saatnya Beli Bitcoin, Ada Apa Nih?
Jum'at, 24 September 2021 - 14:24 WIB
JAKARTA - Beberapa hari terakhir, aset kripto Bitcoin sedang diterpa isu soal penurunan harga yang menyebabkan investor was-was. Banyaknya pemberitaan mengenai penurunan harga Bitcoin merupakan buntut dari aksi jual lantaran adanya kekhawatiran efek penularan China Evergrande Group dan juga investor yang sedang fokus pada arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve.
CEO Indodax, Oscar Darmawan menyatakan bahwa penurunan Bitcoin adalah hal yang wajar terjadi dan jangan sampai kita beranggapan negatif bahwa ini merupakan akhir dari trend aset kripto .
“Pada dasarnya kan, naik turunnya harga aset kripto didasari oleh hukum permintaan penawaran dan trend berita nya apakah lagi positif ataupun negatif. Namun saya rasa penurunan ini masih dalam batas wajar mengingat Bitcoin masih berpotensi meningkat lagi," ujar Oscar Darmawan dalam keterangan resmi yang diterima MNC Portal Indonesia, Jakarta, Jumat (24/9/2021).
Sebagai informasi pada awal pekan kemarin, Harga bitcoin terus merosot karena investor mulai mengurangi risiko karena pasar saham global yang tengah merosot. Meski bitcoin kerap disebut sebagai aset safe haven (aset yang bisa mempertahankan atau meningkatkan nilainya ketika pasar bergejolak), namun dalam perkembangannya, harga bitcoin cenderung turun seiring dengan kian besarnya penurunan harga aset berisiko lain.
Harga bitcoin di hari Senin anjlok 10% menjadi di kisaran USD42.634 dollar per keping atau sekitar Rp605,40 juta (kurs Rp 14.200). Harga aset kripto lain pun juga berguguran. Ethereum misalnya, harganya anjlok 12% menjadi di ksiaran USD2.958 dollar per keping.
Pasar saham global di sisi lain juga tengah berguguran lantaran kekhawatiran atas guncangan risiko yang disebabkan oleh pasar properti China.
Namun Oscar mengambil contoh beberapa bulan lalu Bitcoin sempat anjlok sampai menyentuh angka USD30.000. Tapi nyatanya beberapa bulan kemudian bisa menyentuh angka USD50.000 lagi yang tidak hanya bitcoin sebenarnya, namun aset kripto lain semacam Ethereum pun sama dan masih ada potensi bullish lagi.
Menurut Oscar, hal ini sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh para investor untuk membeli Bitcoin dengan “harga diskon”. Sebab investasi pada dasarnya adalah membeli sesuatu (dalam hal ini adalah kripto) di saat murah, dan menjualnya di saat mahal.
CEO Indodax, Oscar Darmawan menyatakan bahwa penurunan Bitcoin adalah hal yang wajar terjadi dan jangan sampai kita beranggapan negatif bahwa ini merupakan akhir dari trend aset kripto .
“Pada dasarnya kan, naik turunnya harga aset kripto didasari oleh hukum permintaan penawaran dan trend berita nya apakah lagi positif ataupun negatif. Namun saya rasa penurunan ini masih dalam batas wajar mengingat Bitcoin masih berpotensi meningkat lagi," ujar Oscar Darmawan dalam keterangan resmi yang diterima MNC Portal Indonesia, Jakarta, Jumat (24/9/2021).
Sebagai informasi pada awal pekan kemarin, Harga bitcoin terus merosot karena investor mulai mengurangi risiko karena pasar saham global yang tengah merosot. Meski bitcoin kerap disebut sebagai aset safe haven (aset yang bisa mempertahankan atau meningkatkan nilainya ketika pasar bergejolak), namun dalam perkembangannya, harga bitcoin cenderung turun seiring dengan kian besarnya penurunan harga aset berisiko lain.
Harga bitcoin di hari Senin anjlok 10% menjadi di kisaran USD42.634 dollar per keping atau sekitar Rp605,40 juta (kurs Rp 14.200). Harga aset kripto lain pun juga berguguran. Ethereum misalnya, harganya anjlok 12% menjadi di ksiaran USD2.958 dollar per keping.
Pasar saham global di sisi lain juga tengah berguguran lantaran kekhawatiran atas guncangan risiko yang disebabkan oleh pasar properti China.
Namun Oscar mengambil contoh beberapa bulan lalu Bitcoin sempat anjlok sampai menyentuh angka USD30.000. Tapi nyatanya beberapa bulan kemudian bisa menyentuh angka USD50.000 lagi yang tidak hanya bitcoin sebenarnya, namun aset kripto lain semacam Ethereum pun sama dan masih ada potensi bullish lagi.
Menurut Oscar, hal ini sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh para investor untuk membeli Bitcoin dengan “harga diskon”. Sebab investasi pada dasarnya adalah membeli sesuatu (dalam hal ini adalah kripto) di saat murah, dan menjualnya di saat mahal.
tulis komentar anda