Ini 4 Kunci UMKM Agar Tembus Pasar Global
Sabtu, 25 September 2021 - 22:21 WIB
JAKARTA - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Rosmaya Hadi mengatakan, ada 4 kunci mendorong UMKM untuk selalu belajar agar menembus pasar global .
Pertama, UMKM perlu fokus pada pemenuhan aspek kuantitas, kualitas, dan kontinuitas produksi, memperhatikan keunggulan produk, dan mempersiapkan produk yang diminati oleh pasar, baik domestik maupun internasional.
Kedua, memperkuat kelembagaan dan manajemen usaha. Ketiga, meningkatkan mindset dan kompetensi digital, serta keempat, mempelajari prosedur ekspor, dapat dimulai dengan onboarding pada platform e-commerce maupun bekerjasama dengan aggregator.
"UMKM Indonesia memiliki peluang yang besar untuk berpartisipasi dalam perdagangan internasional dan Global Value Chain (GVC)," ujarnya dalam Dialog Kebijakan UMKM Ekspor sebagai rangkaian dari kegiatan Puncak Karya Kreatif Indonesia 2021 secara virtual, Sabtu (25/9/2021).
Dia melanjutkan, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM RI, porsi UMKM RI mencapai 99,9% terhadap total jumlah usaha. Selain itu, UMKM juga menyerap 97,05% tenaga kerja Indonesia, dan berkontribusi terhadap PDB sebesar 61%.
"Untuk itu, BI senantiasa mendorong pengembangan “New UMKM" sebagai kekuatan perekonomian nasional melalui program-program yang dilakukan secara end-to-end, digital, dan berorientasi ekspor," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Plt Dirjen Industri Kreatif Kecil dan Menengah (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita mengatakan, perlunya meningkatkan daya saing IKM untuk dapat menembus pasar global.
Berbagai upaya dilakukan Kementerian Perindustrian untuk mendorong IKM menembus pasar ekspor, antara lain melalui program E-Smart IKM, dukungan teknologi melalui program restrukturisasi mesin dan peralatan, serta pengembangan desain kemasan.
"Kami juga melakukan pembinaan/bimbingan teknis untuk mendorong IKM memahami prosedur melakukan ekspor, berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga lainnya, bekerja sama dengan lembaga pembiayaan dan aggregator, serta secara aktif melakukan promosi perdagangan pada pameran-pameran berskala internasional," jelasnya.
Puncak KKI 2021 digelar selama 4 hari, sejak 23 September 2021 hingga 26 September 2021. Puncak KKI 2021 diikuti oleh 525 UMKM dari seluruh Nusantara, baik dari UMKM binaan Bank Indonesia, Kementerian/Lembaga maupun Pemerintah Daerah.
Pertama, UMKM perlu fokus pada pemenuhan aspek kuantitas, kualitas, dan kontinuitas produksi, memperhatikan keunggulan produk, dan mempersiapkan produk yang diminati oleh pasar, baik domestik maupun internasional.
Kedua, memperkuat kelembagaan dan manajemen usaha. Ketiga, meningkatkan mindset dan kompetensi digital, serta keempat, mempelajari prosedur ekspor, dapat dimulai dengan onboarding pada platform e-commerce maupun bekerjasama dengan aggregator.
"UMKM Indonesia memiliki peluang yang besar untuk berpartisipasi dalam perdagangan internasional dan Global Value Chain (GVC)," ujarnya dalam Dialog Kebijakan UMKM Ekspor sebagai rangkaian dari kegiatan Puncak Karya Kreatif Indonesia 2021 secara virtual, Sabtu (25/9/2021).
Dia melanjutkan, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM RI, porsi UMKM RI mencapai 99,9% terhadap total jumlah usaha. Selain itu, UMKM juga menyerap 97,05% tenaga kerja Indonesia, dan berkontribusi terhadap PDB sebesar 61%.
"Untuk itu, BI senantiasa mendorong pengembangan “New UMKM" sebagai kekuatan perekonomian nasional melalui program-program yang dilakukan secara end-to-end, digital, dan berorientasi ekspor," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Plt Dirjen Industri Kreatif Kecil dan Menengah (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita mengatakan, perlunya meningkatkan daya saing IKM untuk dapat menembus pasar global.
Berbagai upaya dilakukan Kementerian Perindustrian untuk mendorong IKM menembus pasar ekspor, antara lain melalui program E-Smart IKM, dukungan teknologi melalui program restrukturisasi mesin dan peralatan, serta pengembangan desain kemasan.
"Kami juga melakukan pembinaan/bimbingan teknis untuk mendorong IKM memahami prosedur melakukan ekspor, berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga lainnya, bekerja sama dengan lembaga pembiayaan dan aggregator, serta secara aktif melakukan promosi perdagangan pada pameran-pameran berskala internasional," jelasnya.
Puncak KKI 2021 digelar selama 4 hari, sejak 23 September 2021 hingga 26 September 2021. Puncak KKI 2021 diikuti oleh 525 UMKM dari seluruh Nusantara, baik dari UMKM binaan Bank Indonesia, Kementerian/Lembaga maupun Pemerintah Daerah.
(akr)
tulis komentar anda