Kimia Farma Catat Laba Bersih Rp57,6 Miliar di Semester I 2021
Senin, 27 September 2021 - 11:53 WIB
JAKARTA - Kimia Farma (KAEF) mencatatkan kenaikan laba bersih di semester 1 2021 sebesar Rp57,60 miliar meningkat 18,57 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp48,57 miliar.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan mencatatkan penjualan neto sebesar Rp5,55 triliun atau naik 18,57 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,68 triliun dengan laba per saham dasar Rp9,61.
Adapun penjualan Perseroan terdiri atas penjualan lokal dan penjualan luar negeri. Penjualan lokal yang terdiri atas pihak ketiga lokal dan pihak berelasi menjadi kontributor utama penjualan sebesar Rp5,46 triliun atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp4,56 triliun.
Kemudian, penjualan luar negeri yang terdiri atas garam kina, obat dan alat kesehatan tercatat Rp91,48 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp120,82 miliar.
KAEF mencatatkan adanya kenaikan beban pokok penjualan di kuartal II 2021 menjadi Rp3,69 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,89 triliun, beban usaha juga meningkat menjadi Rp1,55 triliun dari sebelumnya Rp1,51 triliun. Lalu, beban keuangan turun menjadi Rp288,40 miliar dari sebelumnya Rp293,20 miliar.
Sementara itu, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi tercatat Rp659,21 miliar, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi tercatat Rp180,12 miliar dan arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan tercatat Rp206,50 miliar.
Kimia Farma mencatatkan liabilitas sebesar Rp10,66 triliun dan ekuitas Rp7,11 triliun. Adapun total aset perseroan meningkat menjadi Rp17,78 triliun dibanding tahun 2020 sebesar Rp17,56 triliun.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan mencatatkan penjualan neto sebesar Rp5,55 triliun atau naik 18,57 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,68 triliun dengan laba per saham dasar Rp9,61.
Adapun penjualan Perseroan terdiri atas penjualan lokal dan penjualan luar negeri. Penjualan lokal yang terdiri atas pihak ketiga lokal dan pihak berelasi menjadi kontributor utama penjualan sebesar Rp5,46 triliun atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp4,56 triliun.
Kemudian, penjualan luar negeri yang terdiri atas garam kina, obat dan alat kesehatan tercatat Rp91,48 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp120,82 miliar.
KAEF mencatatkan adanya kenaikan beban pokok penjualan di kuartal II 2021 menjadi Rp3,69 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,89 triliun, beban usaha juga meningkat menjadi Rp1,55 triliun dari sebelumnya Rp1,51 triliun. Lalu, beban keuangan turun menjadi Rp288,40 miliar dari sebelumnya Rp293,20 miliar.
Sementara itu, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi tercatat Rp659,21 miliar, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi tercatat Rp180,12 miliar dan arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan tercatat Rp206,50 miliar.
Kimia Farma mencatatkan liabilitas sebesar Rp10,66 triliun dan ekuitas Rp7,11 triliun. Adapun total aset perseroan meningkat menjadi Rp17,78 triliun dibanding tahun 2020 sebesar Rp17,56 triliun.
(nng)
tulis komentar anda