Komitmen Baru China Jadi Tendangan Pamungkas Buat Proyek Batu Bara RI

Senin, 27 September 2021 - 17:08 WIB
Komitmen terbaru China seperti yang disampaikan Presiden XI Jinping saat berpidato di Majelis Umum PBB dinilai menjadi sinyal bahaya bagi industri energi kotor batu bara di Tanah Air. Foto/Dok
JAKARTA - Komitmen terbaru China seperti yang disampaikan Presiden XI Jinping saat berpidato di Majelis Umum PBB dinilai menjadi sinyal bahaya bagi industri energi kotor batu bara . Dia mengatakan, China adalah pihak yang paling berpengaruh terhadap pembangunan PLTU batu bara di Indonesia.

"Jika China betul-betul serius atas komitmen penghentian pembangunan PLTU untuk mencegah laju krisis iklim, mereka harus segera memulai langkah nyata dengan menarik keterlibatan mereka di proyek-proyek pembangunan PLTU di Indonesia secara menyeluruh,” kata Peneliti Trend Asia Andri Prasetiyo dalam keterangan di Jakarta, Senin (27/9/2021).



Maka itu, pernyataan Presiden China Xi Jinping dalam Sidang Majelis Umum PBB dinilai seharusnya bisa jadi pendorong bagi Indonesia untuk segera menghentikan proyek batu bara. Sejalan dengan itu, pemerintah harus mengalihkan dukungan untuk pengembangan energi baru terbarukan.

"Komitmen Jepang, Korea, dan baru-baru ini China untuk tidak lagi mendanai batu bara di luar negeri seharusnya menjadi tendangan pamungkas berakhirnya era batu bara," ujar Associate Director Climate Policy Initiative Indonesia, Tiza Mafira.



Tiza melihat Indonesia masih berupaya mempertahankan industri batu bara. Buktinya, pemerintah memberikan subsidi listrik yang berbasis batu bara, insentif untuk batu bara di paket Pemulihan Ekonomi Nasional, insentif hilirisasi batu bara, perpanjangan izin pertambangan batu bara, dan upaya mendorong clean coal technology.

"Semua pengeluaran anggaran negara tersebut akan sia-sia apabila tidak ada lagi yang mau berinvestasi di industri tersebut," ujar Tiza.

Sementara itu, Indonesia Team Leader 350.org, Sisilia Nurmala Dewi memandang komitmen Xi Jinping terkait iklim baru adalah langkah besar perubahan kebijakan China yang merupakan negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia.

Kendati demikian, Sisilia menyebut komitmen Xi Jinping perlu diamati secara kritis untuk memastikan keefektifan janji tersebut bisa dilakukan terhadap proyek yang sedang dijalankan di luar China, terutama di Indonesia.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More