Xi Jinping Bikin Geger: Stop Bangun PLTU di Luar Negeri, Berdampak ke RI?

Kamis, 23 September 2021 - 11:24 WIB
loading...
Xi Jinping Bikin Geger:...
Xi Jinping menyatakan akan menghentikan pembangunan PLTU baru di luar China. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pernyataan mengejutkan datang dari Presiden China XI Jinping . Ketika berpidato di Majelis Umum PBB, Xi "mendeklarasikan" bahwa negaranya akan berhenti membangun pembangkit listrik energi batu bara atau PLTU di luar negeri.

"China akan meningkatkan dukungan untuk negara-negara berkembang lainnya dalam mengembangkan energi hijau dan rendah karbon, dan tidak akan membangun proyek pembangkit listrik tenaga batu bara baru di luar negeri," kata Xi dalam rekaman video pada KTT tahunan PBB, dikutip dari BBC, Rabu (22/9/2021).

Keputusan China itu dinilai sebagai sebuah langkah yang sangat penting dalam mengatasi emisi global. Selama ini Negeri Panda itu telah mendanai proyek-proyek pembangkit listrik batu bara di negara-negara berkembang, seperti Indonesia dan Vietnam. Pembangunan itu masuk dalam proyek infrastruktur Belt and Road Initiative (BRI).



BRI sendiri merupakan bagian dari program One Belt One Road (OBOR) yang digagas Xi Jinping pada 2013. Tujuannya mengembalikan kejayaan jalur sutra baru yang dulu menjadi rute perdagangan China dengan dunia.

Untuk menggarap proyek ambisius itu China pernah sesumbar akan menyiapkan dana sebesar USD100 miliar hingga USD150 miliar per tahun.

Selama ini program BRI memperlihatkan bahwa China banyak mendanai proyek-proyek infrastruktur, mulai dari kereta api, jalan, pelabuhan, dan pembangkit listrik tenaga batu bara di sejumlah negara. Khusus pembangkit listrik batu bara kebanyakan ada di negara berkembang. Selama hampir satu dekade, pembangkit listrik tenaga batu bara telah menjadi fitur utama investasi asing China di dalam proyek BRI.

Bisa jadi langkah penghentian ini tak lepas dari kejelian Xi Jinping untuk membaca masa depan pembangkit listrik batu bara, dan juga kencangannya tekanan dunia. Seperti dikutip dari Reuters, Center for Research on Energy and Clean Air (CREA)--sebuah organisasi penelitian independen yang berfokus mengungkap tren, penyebab, dan dampak kesehatan, serta solusi untuk polusi udara--dua bulan lalu mengungkap soal proyek pembangkit listrik batu bara yang didanai investor China.

Dalam laporannya CREA menyebut bahwa sejak 2017 proyek pembangkit listrik batu bara yang dibatalkan investor China relatif tinggi. Total proyek yang dibatalkan 4,5 kali lebih banyak dari proyek yang masuk fase konstruksi.

Pembatalan proyek diakibatkan oleh turunnya daya saing batu bara dibandingkan dengan energi terbarukan (EBT) yang semakin terjangkau. CREA berpandangan bahwa gelombang pembatalan proyek pembangunan PLTU menyiratkan suramnya masa depan bagi industri tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1891 seconds (0.1#10.140)