Bukti Nyata, Krisis Listrik di China Benar-benar Gawat
Jum'at, 01 Oktober 2021 - 10:39 WIB
SHENYANG - Krisis listrik di China semakin mengkhawatirkan. Pemadaman listrik di seluruh wilayah telah mengganggu operasional industri. Akibatnya, jika tidak segera diatasi akan mengancam pertumbuhan ekonomi China sebagai negara terbesar kedua dunia.
Banyak pabrik-pabrik yang akhirnya stop operasi. Di Shenyang, pabrik suku cadang baja mulai ditutup sampai waktu yang belum ditentukan. Hal itu dikatakan oleh salah satu staf pabrik baja.
Bahkan apabila ingin menjalankan operasi harus kembali memakai diesel dengan biaya yang lebih mahal. Lantaran tidak menutup biaya operasional lebih memilih tutup operasi.
Begitu juga Gao Lai salah satu pekerja di layanan binatu industri di Shenyang, Ibu Kota Liaoning. Biaya operasional semakin bengkan setelah menyewa generator diesel.
"Kami mampu menyewa hanya untuk empat hari. Jika lebih lama, maka biaya akan semakin bengkak, sehingga kami tidak dapat bertahan," kata dia seperti dikutip dari Reuters dikutip Jumat (1/10/2021).
"Jika (pembatasan listrik berlanjut) dalam jangka panjang kami harus memikirkan jalan keluar," imbuhnya.
Krisis listrk di China dipicu pembatasan penggunaan batu bara pembangkit listrik akibat kebijakan mengurangi emisi karbon. Sementara Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU di China masih menjadi andalan mencukupi kebutuhan energi listrik di China.
Akibatnya China mengalami krisis listrik terburuk dari beberapa dekade. Adapun wipayan yang paling terdampak
Banyak pabrik-pabrik yang akhirnya stop operasi. Di Shenyang, pabrik suku cadang baja mulai ditutup sampai waktu yang belum ditentukan. Hal itu dikatakan oleh salah satu staf pabrik baja.
Bahkan apabila ingin menjalankan operasi harus kembali memakai diesel dengan biaya yang lebih mahal. Lantaran tidak menutup biaya operasional lebih memilih tutup operasi.
Begitu juga Gao Lai salah satu pekerja di layanan binatu industri di Shenyang, Ibu Kota Liaoning. Biaya operasional semakin bengkan setelah menyewa generator diesel.
"Kami mampu menyewa hanya untuk empat hari. Jika lebih lama, maka biaya akan semakin bengkak, sehingga kami tidak dapat bertahan," kata dia seperti dikutip dari Reuters dikutip Jumat (1/10/2021).
"Jika (pembatasan listrik berlanjut) dalam jangka panjang kami harus memikirkan jalan keluar," imbuhnya.
Krisis listrk di China dipicu pembatasan penggunaan batu bara pembangkit listrik akibat kebijakan mengurangi emisi karbon. Sementara Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU di China masih menjadi andalan mencukupi kebutuhan energi listrik di China.
Akibatnya China mengalami krisis listrik terburuk dari beberapa dekade. Adapun wipayan yang paling terdampak
Lihat Juga :
tulis komentar anda