Usaha Batik Lokal Khas Bontang Rambah Pasar Luar Negeri
Senin, 04 Oktober 2021 - 06:00 WIB
JAKARTA - PT Pupuk Kaltim menyatakan bahwa pihaknya terus mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah ( UMKM ) yang bergerak di sektor batik . Dukungan itu sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap warisan budaya bangsa.
"Pupuk Kaltim ingin menunjukkan jika batik memiliki nilai dan kearifan tersendiri di masyarakat. Inilah yang terus kita kembangkan sebagai budaya dan ciri khas Indonesia,” kata Rahmad, dalam keterangannya, Minggu (3/10/2021).
Tak hanya itu, Pupuk Kaltim juga melihat potensi batik lokal dengan corak dan motif unik, sebagai peluang usaha menjanjikan yang bisa digarap serius oleh masyarakat. Makanya, perusahaan terus mengenalkan batik dan melakukan pembinaan bagi pengusaha lokal, agar mampu tumbuh dan berdaya saing.
Usaha itu tak sia-sia karena dua usaha batik mitra binaan perusahaan, yakni Batik Beras Basah dan Batik Kuntul Perak, telah mendapat tempat di masyarakat sebagai batik lokal khas Bontang, bahkan telah merambah ke mancanegara.
Eko Widji Rahayu atau yang akrab disapa Ewied, Owner Batik Beras Basah, mengatakan Pupuk Kaltim berperan penting terhadap kemajuan dan perkembangan usahanya hingga menjadi salah satu batik kebanggaan masyarakat Bontang.
Pada 2018, Batik Beras Basah mampu menjadi batik lokal pertama di Kalimantan Timur yang meraih Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI) untuk jenis batik tulis, cap, dan kombinasi dari Badan Standardisasi Nasional (BSN).
“Kini kami telah melayani berbagai permintaan pasar di dalam dan luar negeri, untuk berbagai jenis produk batik, mulai kain hingga pakaian jadi dan lainnya,” kata Ewied.
Batik Beras Basah terinspirasi dari nama ikon wisata Kota Bontang, dengan corak biota laut. Nama ini juga dinilai mewakili Bontang agar nama daerah maupun Pulau Beras Basah sebagai ikon wisata semakin dikenal secara luas.
"Pupuk Kaltim ingin menunjukkan jika batik memiliki nilai dan kearifan tersendiri di masyarakat. Inilah yang terus kita kembangkan sebagai budaya dan ciri khas Indonesia,” kata Rahmad, dalam keterangannya, Minggu (3/10/2021).
Tak hanya itu, Pupuk Kaltim juga melihat potensi batik lokal dengan corak dan motif unik, sebagai peluang usaha menjanjikan yang bisa digarap serius oleh masyarakat. Makanya, perusahaan terus mengenalkan batik dan melakukan pembinaan bagi pengusaha lokal, agar mampu tumbuh dan berdaya saing.
Usaha itu tak sia-sia karena dua usaha batik mitra binaan perusahaan, yakni Batik Beras Basah dan Batik Kuntul Perak, telah mendapat tempat di masyarakat sebagai batik lokal khas Bontang, bahkan telah merambah ke mancanegara.
Eko Widji Rahayu atau yang akrab disapa Ewied, Owner Batik Beras Basah, mengatakan Pupuk Kaltim berperan penting terhadap kemajuan dan perkembangan usahanya hingga menjadi salah satu batik kebanggaan masyarakat Bontang.
Pada 2018, Batik Beras Basah mampu menjadi batik lokal pertama di Kalimantan Timur yang meraih Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI) untuk jenis batik tulis, cap, dan kombinasi dari Badan Standardisasi Nasional (BSN).
“Kini kami telah melayani berbagai permintaan pasar di dalam dan luar negeri, untuk berbagai jenis produk batik, mulai kain hingga pakaian jadi dan lainnya,” kata Ewied.
Batik Beras Basah terinspirasi dari nama ikon wisata Kota Bontang, dengan corak biota laut. Nama ini juga dinilai mewakili Bontang agar nama daerah maupun Pulau Beras Basah sebagai ikon wisata semakin dikenal secara luas.
tulis komentar anda