Dorong Ekonomi, Menko Airlangga Optimalisasi Penyaluran KUR di Maluku
Senin, 04 Oktober 2021 - 15:38 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan peninjauan dan dialog terkait perkembangan pemulihan ekonomi di Maluku. Salah satunya optimalisasi penyaluran KUR untuk meningkatkan kesejahteraan UMKM dan pemulihan Ekonomi.
“Harapan Pemerintah, KUR dapat membantu UMKM dan menopang percepatan pemulihan ekonomi nasional, termasuk membantu pengusaha UMKM di Kota Ambon ini untuk dapat bertahan di tengah pandemi,” ujar Menko Airlangga melalui keterangan resminya saat melakukan kunjungan kerja di Ambon, Maluku, Senin (4/10/2021).
Dalam acara ini juga diselenggarakan pameran dari beberapa UMKM di Kota Ambon yang menjadi binaan penyalur KUR. Menko Airlangga berkeliling meninjau booth pameran tersebut, dan juga berbincang singkat dengan para pelaku UMKM. Produk yang dipamerkan antara lain berupa rempahrempah, tekstil, pertanian hidroponik, makanan-minuman, dan kerajinan tangan.
Kegiatan tersebut menjadi aksi nyata Pemerintah dalam mengoptimalkan penyaluran KUR di Provinsi Maluku bersama stakeholders penyalur dan penjamin KUR, yaitu Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, Askrindo, dan Jamkrindo. “Semoga KUR dapat terus mendampingi UMKM mengembangkan usaha dalam memulihkan perekonomian daerah maupun nasional,” kata Menko Airlangga.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir menambahkan pencapaian realisasi KUR pada masa pandemi di 2020 tercatat sebesar Rp198,53 triliun atau lebih tinggi dibandingkan pada masa pra Covid 2019 yang sebesar Rp140,1 triliun. Pada masa pandemi Covid-19 dua tahun terakhir ini, Pemerintah telah membuat berbagai program kebijakan KUR dan pembiayaan bagi UMKM, diantaranya pada tahun 2021 memberikan tambahan
subsidi bunga sebesar 3%, sehingga suku bunga menjadi hanya 3% sampai akhir 2021.
Pemerintah juga telah meningkatkan plafon KUR dari Rp253 triliun menjadi Rp285 triliun, menaikkan plafon KUR tanpa agunan tambahan dari Rp50 juta menjadi Rp100 juta, serta mewajibkan peningkatan
ketentuan porsi kredit UMKM menjadi paling sedikit sebesar 30% pada Juni 2024.
“Harapan Pemerintah, KUR dapat membantu UMKM dan menopang percepatan pemulihan ekonomi nasional, termasuk membantu pengusaha UMKM di Kota Ambon ini untuk dapat bertahan di tengah pandemi,” ujar Menko Airlangga melalui keterangan resminya saat melakukan kunjungan kerja di Ambon, Maluku, Senin (4/10/2021).
Baca Juga
Dalam acara ini juga diselenggarakan pameran dari beberapa UMKM di Kota Ambon yang menjadi binaan penyalur KUR. Menko Airlangga berkeliling meninjau booth pameran tersebut, dan juga berbincang singkat dengan para pelaku UMKM. Produk yang dipamerkan antara lain berupa rempahrempah, tekstil, pertanian hidroponik, makanan-minuman, dan kerajinan tangan.
Kegiatan tersebut menjadi aksi nyata Pemerintah dalam mengoptimalkan penyaluran KUR di Provinsi Maluku bersama stakeholders penyalur dan penjamin KUR, yaitu Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, Askrindo, dan Jamkrindo. “Semoga KUR dapat terus mendampingi UMKM mengembangkan usaha dalam memulihkan perekonomian daerah maupun nasional,” kata Menko Airlangga.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir menambahkan pencapaian realisasi KUR pada masa pandemi di 2020 tercatat sebesar Rp198,53 triliun atau lebih tinggi dibandingkan pada masa pra Covid 2019 yang sebesar Rp140,1 triliun. Pada masa pandemi Covid-19 dua tahun terakhir ini, Pemerintah telah membuat berbagai program kebijakan KUR dan pembiayaan bagi UMKM, diantaranya pada tahun 2021 memberikan tambahan
subsidi bunga sebesar 3%, sehingga suku bunga menjadi hanya 3% sampai akhir 2021.
Pemerintah juga telah meningkatkan plafon KUR dari Rp253 triliun menjadi Rp285 triliun, menaikkan plafon KUR tanpa agunan tambahan dari Rp50 juta menjadi Rp100 juta, serta mewajibkan peningkatan
ketentuan porsi kredit UMKM menjadi paling sedikit sebesar 30% pada Juni 2024.
tulis komentar anda