Dapat Dana Rp95,9 Triliun, Bos BRI Beberkan Rencana Penggunaannya
Senin, 04 Oktober 2021 - 19:14 WIB
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) meraih dana hingga Rp95,9 triliun dari hasil penerbitan saham baru atau right issue . Rinciannya, Rp54,7 triliun dalam bentuk partisipasi non-tunai pemerintah, dan Rp41,2 triliun dari pemegang saham publik.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, tujuan utama right issue itu adalah untuk merealisasikan aspirasi BRI. Kemudian aspirasi para pemangku kepentingan di bisnis micro finance, khususnya di ultra mikro.
Selain itu, sejalan juga dengan aspirasi negara untuk memberikan pelayanan yang lebih luas kepada para pelaku usaha ultara mikro. Dari dana tersebut nantinya akan dibentuk holding yang menangani ultra mikro dalam bentuk ekosistem.
Sunarso mengatakan, setidaknya ada tiga entitas yang cocok untuk mengelola holding ini. Pertama adalah BRI untuk menangani sektor micro finance. Kemudian yang lebih kecil-kecil lagi ditangani oleh PNM melalui group landing, dan ada yang ditangani juga oleh Pegadaian melalui pemberian pinjaman.
"Maka tiga entitas ini disatukan dalam ekosistem, sehingga tujuannya adalah untuk bisa melayani pengusaha ultra mikro, dan kemudian mentracking proses naik kelas ke tinggat yang lebih tinggi lagi secara terstruktur," ujar Sunarso dalam 2ND Session Closing IDXChanel, Senin (4/10/2021).
Pencapaian ini sekaligus monerehkan sejarah baru bagi emiten pasar modal Indonesia karena right issue BBRI menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara, menduduki peringkat tiga terbesar di Asia, dan peringkat tujuh di seluruh dunia.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, tujuan utama right issue itu adalah untuk merealisasikan aspirasi BRI. Kemudian aspirasi para pemangku kepentingan di bisnis micro finance, khususnya di ultra mikro.
Selain itu, sejalan juga dengan aspirasi negara untuk memberikan pelayanan yang lebih luas kepada para pelaku usaha ultara mikro. Dari dana tersebut nantinya akan dibentuk holding yang menangani ultra mikro dalam bentuk ekosistem.
Sunarso mengatakan, setidaknya ada tiga entitas yang cocok untuk mengelola holding ini. Pertama adalah BRI untuk menangani sektor micro finance. Kemudian yang lebih kecil-kecil lagi ditangani oleh PNM melalui group landing, dan ada yang ditangani juga oleh Pegadaian melalui pemberian pinjaman.
"Maka tiga entitas ini disatukan dalam ekosistem, sehingga tujuannya adalah untuk bisa melayani pengusaha ultra mikro, dan kemudian mentracking proses naik kelas ke tinggat yang lebih tinggi lagi secara terstruktur," ujar Sunarso dalam 2ND Session Closing IDXChanel, Senin (4/10/2021).
Pencapaian ini sekaligus monerehkan sejarah baru bagi emiten pasar modal Indonesia karena right issue BBRI menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara, menduduki peringkat tiga terbesar di Asia, dan peringkat tujuh di seluruh dunia.
(uka)
tulis komentar anda