Soal Adaptasi Teknologi, Jokowi: Tidak Bisa Tidak Kita Ini Balapan
Sabtu, 16 Oktober 2021 - 13:28 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menginginkan badan usaha milik negara ( BUMN ) untuk dapat bersaing di kancah internasional. Oleh karena itu, perlu adanya kemampuan merespons dan mengadaptasi secepat-cepatnya terhadap era revolusi industri 4.0 , disrupsi teknologi, dan pandemi Covid-19.
Demikian disampaikan Jokowi saat memberikan arahan kepada para Direktur Utama BUMN di Hotel Meruorah Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis lalu (14/10/2021).
“Ini mau kita bawa, BUMN ini go global, bersaing di internasional. Jadi, ya mulai harus menata, adaptasi pada model bisnisnya, teknologinya, paling penting ini. Dunia sudah kayak gini, revolusi industri 4.0, disrupsi teknologi, ada pandemi,” ucapnya dikutip dari rilis Biro Pers Sekretariat Presiden, Sabtu (16/10/2021).
Kepala Negara meminta seluruh perusahaan BUMN untuk dapat beradaptasi pada model bisnis baru seiring dengan perkembangan teknologi. Salah satunya dengan bekerja sama dan berkolaborasi dengan perusahaan global lainnya.
“Kalau mau cepat, kita beradaptasi itu. Cara yang paling cepat adalah ber-partner, perusahaan global mana yang paling baik, ajak, pasti mau itu dengan kita,” ucapnya.
Di samping itu, Presiden pun mengingatkan BUMN untuk memperhatikan aspek perekonomian dan indikator tingkat efisiensi dari investasinya atau internal rate of return (IRR).
"Tolong dihitung, karena apa pun BUMN ini adalah perusahaan negara, social impact-nya dihitung juga. Dan yang paling penting, review terus keekonomiannya. Berhitung, kalkulasi, sehingga kita bisa tahu pertumbuhan ke depan itu akan seperti apa,” tutur Kepala Negara.
Presiden menuturkan, untuk dapat bertahan pada era revolusi industri 4.0, suatu perusahaan perlu menyiapkan SDM dan ekosistemnya agar dapat beradaptasi pada perkembangan teknologi tersebut.
“Yang namanya transformasi bisnis, yang namanya adaptasi teknologi sudah menjadi keharusan dan tidak bisa tidak. Kita ini balapan,” tandas Presiden.
Demikian disampaikan Jokowi saat memberikan arahan kepada para Direktur Utama BUMN di Hotel Meruorah Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis lalu (14/10/2021).
“Ini mau kita bawa, BUMN ini go global, bersaing di internasional. Jadi, ya mulai harus menata, adaptasi pada model bisnisnya, teknologinya, paling penting ini. Dunia sudah kayak gini, revolusi industri 4.0, disrupsi teknologi, ada pandemi,” ucapnya dikutip dari rilis Biro Pers Sekretariat Presiden, Sabtu (16/10/2021).
Kepala Negara meminta seluruh perusahaan BUMN untuk dapat beradaptasi pada model bisnis baru seiring dengan perkembangan teknologi. Salah satunya dengan bekerja sama dan berkolaborasi dengan perusahaan global lainnya.
“Kalau mau cepat, kita beradaptasi itu. Cara yang paling cepat adalah ber-partner, perusahaan global mana yang paling baik, ajak, pasti mau itu dengan kita,” ucapnya.
Di samping itu, Presiden pun mengingatkan BUMN untuk memperhatikan aspek perekonomian dan indikator tingkat efisiensi dari investasinya atau internal rate of return (IRR).
"Tolong dihitung, karena apa pun BUMN ini adalah perusahaan negara, social impact-nya dihitung juga. Dan yang paling penting, review terus keekonomiannya. Berhitung, kalkulasi, sehingga kita bisa tahu pertumbuhan ke depan itu akan seperti apa,” tutur Kepala Negara.
Presiden menuturkan, untuk dapat bertahan pada era revolusi industri 4.0, suatu perusahaan perlu menyiapkan SDM dan ekosistemnya agar dapat beradaptasi pada perkembangan teknologi tersebut.
“Yang namanya transformasi bisnis, yang namanya adaptasi teknologi sudah menjadi keharusan dan tidak bisa tidak. Kita ini balapan,” tandas Presiden.
(uka)
tulis komentar anda