Permintaan Listrik Meningkat, Dirut PLN: Ekonomi Mulai Pulih!

Minggu, 17 Oktober 2021 - 07:27 WIB
Geliat ekonomi diyakini telah kembali ditunjukkan dengan meningkatnya beban puncak listrik di Sistem Jawa-Bali. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - PT PLN (Persero) mencatat beban puncak listrik sistem Jawa-Bali yang pada 14 Oktober 2021 mencetak rekor tertinggi sejak 2019. Hal itu disebut sebagai tanda mulai kembali menggeliatnya ekonomi serta hasil kerja perseroan menyiapkan infrastruktur dan menciptakan permintaan melalui berbagai promo dan manfaat kelistrikan bagi masyarakat.

Adapun beban puncak malam tertinggi sepanjang 2021 tercatat terjadi pada Kamis (14/10) pada pukul 19.00 WIB lalu. Beban puncak mencapai 28.093 MW, melampaui angka tertinggi sepanjang 2019 yang sebesar 27.973 MW.





Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menilai capaian rekor beban puncak itu menandakan pemulihan ekonomi sudah terasa. "Ini menandakan bahwa perekonomian sudah kembali pulih. Aktivitas industri dan perekonomian sudah kembali pulih. Diharapkan, kondisi ini terus membaik dan akan mencapai pertumbuhan ekonomi nasional yang positif," ujar Zulkifli dalam siaran pers, Minggu (17/10/2021).

Dia menjelaskan, beban puncak pada siang hari sepanjang 2021 juga tertinggi pada Rabu (13/10) mencapai 27.740 MW. Capaian itu juga lebih baik dibandingkan dengan beban puncak tertinggi sepanjang 2020 yang sebesar 26.717 MW pada Maret silam. Sementara beban puncak siang tertinggi sepanjang 2019 tercatat sebesar 27.862 MW.

Zulkifli mengatakan, kondisi ini ditanggapi cepat oleh PLN dengan melakukan pengecekan seluruh operasional pembangkit, transmisi dan distribusi khususnya di wilayah Jawa Madura dan Bali. "Kami memastikan pasokan listrik andal untuk menyambut pemulihan ekonomi," ujarnya.

Pemulihan ekonomi ini juga terasa dari catatan konsumsi listrik yang tumbuh. Hingga September, konsumsi listrik tumbuh 4,42% dibandingkan tahun lalu. Kondisi ini, kata dia, menunjukkan bahwa strategi PLN dalam meningkatkan konsumsi listrik di masyarakat berjalan dengan baik.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menjelaskan hingga kuartal III 2021 konsumsi listrik tercatat sebesar 187,78 TWh atau naik 4,42% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.



Indikasi pemulihan perekonomian di tengah pandemi terlihat dengan pertumbuhan konsumsi listrik di sektor industri yang mencapai 10,63% atau sebesar 58.04 TWh dan memiliki pangsa sebesar 30,91% dari total konsumsi listrik. Hal ini menjadikan sektor industri sebagai urutan kedua tertinggi setelah sektor rumah tangga yang memiliki pangsa sebesar 46 persen dengan konsumsi listrik sebesar 85,43 TWh.

Berdasarkan data PLN, pertumbuhan konsumsi listrik sektor industri yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah industri tekstil sebesar 15%, diikuti besi dan baja sebesar 10%, semen dan kimia sebesar 8%, makanan dan minuman serta plastik sebesar 7%, otomotif sebesar 6%, kertas 5%, pengolahan 4%, perkebunan, perkayuan dan pertambangan 3%, dan logam dan sepatu 2%.

"Untuk sektor bisnis hingga triwulan III ini memang belum terlalu tumbuh signifikan yaitu sebesar 1,57% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Pada sektor bisnis yang mengalami pertumbuhan adalah kondominium dan hotel bintang tiga, kami berharap ke depan konsumsi listrik dari pedagang eceran dan kantor usaha yang mengalami pertumbuhan negatif dapat segera pulih dengan mulai menurunnya kasus paparan Covid-19," kata Bob.
(fai)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More