Jaring 3.900 Peserta, Kemkominfo Ajari UMKM di Jatim Pacu Penjualan lewat Digital

Senin, 18 Oktober 2021 - 22:40 WIB
“Untuk produk jamu siap minum dipasarkan lewat offline tapi yang berbentuk ekstrak saya jual lewat online. Aplikasi agregator agaknya bagus, bisa mempersingkat waktu untuk mengunggah produk langsung ke berbagai marketplace. Kalau yang aplikasi kasir kebetulan banget saya juga butuh, karena pencatatan ini kan repot ya. Kami juga kan harus menghitung harga pokok produksi, jadi aplikasinya sangat membantu," bebernya seraya menambahkan, keberadaan konsultan bisnis dibutuhkan agar bisnis UMKM bisa terencana dengan baik dan lebih terukur.



Hal senada disampaikan peserta lainnya, Dwi Ekowati Aprilia A Lahal atau yang biasa dipanggil Dea. Pemilik usaha produk olahan makanan ringan berupa kacang coklat, cheese chips dan manisan mangga, ini kerap mengikuti pelatihan dan juga bergabung dengan berbagai komunitas UMKM.

Alhasil, produk Dea sudah siap terjun ke pasar yang lebih luas dan ancang-ancang untuk ekspor. Dia pun tidak menampik bahwa UMKM produsen sering kehabisan waktu untuk urusan administrasi. Jadi, kata dia, aplikasi agregator dan kasir yang mempermudah pembukuan memang sebaiknya segera diterapkan.

“Program Pendampingan Active Selling ini bagus. Banyak teman-teman UMKM yang sangat mebutuhkan pendampingan secara langsung. Saya suka ini ada aplikasi agregator dan pembukuan, kita sebagai produsen pengolahan butuh banget," tukasnya.

Dea berpesan kepada UMKM lain agar tak bosan-bosan mencari ilmu dan mencari kawan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman dan pemasaran. “Menjadi UMKM harus sering-sering berkumpul untuk mencari ilmu dan siap menerima masukan untuk menyempurnakan produk kita dan mendapatkan jaringan pemasaran yang lebih luas," tandasnya.

Direktur Ekonomi Digital Kemkominfo I Nyoman Adhiarna mengapresiasi animo para pelaku usaha yang ingin belajar tentang pemasaran digital lewat Program Active Selling. Dia menyadari bahwa kuota peserta yang hanya 2.600 setiap wilayah tidak akan mencakup semua UMKM produsen sektor pengolahan di seluruh Jawa Timur.

“Kami meminta maaf yang sebesar-besarnya karena tidak bisa menjangkau seluruh UMKM (di Jawa Timur). Kami berharap agar para peserta nanti dapat berbagi ilmu dengan UMKM lainnya. Harapan dan masukan dari peserta-peserta akan kami dalami karena kami sedang menyiapkan kegiatan kelanjutan Active Selling ini," bebernya.

Program pelatihan dan pendampingan yang menyasar UMKM produsen sektor pengolahan ini digelar selama bulan Juli hingga Desember 2021 dengan tujuan agar UMKM mampu meaksimalkan pemanfaatan aplikasi-aplikasi digital untuk menunjang proses bisnis yang efektif dan efisien.
(ind)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More