Terapkan Ekonomi Hijau, Dow Targetkan Bebas Emisi Karbon di 2050
Rabu, 20 Oktober 2021 - 05:18 WIB
JAKARTA - Dow berkomitmen membantu pemerintah mendorong program green recovery pasca pandemi melalui penerapan ekonomi hijau . Tiga program yang dilakukan antara lain menjaga iklim, mengelola sampah dan ekonomi sirkular.
"Target ini sejalan dengan program-program yang diinisiasi pemerintah dengan memprioritaskan ekonomi hijau, ekonomi sirkular, dan juga pengurangan emisi karbon," ujar Presiden Direktur Dow Indonesia, Riswan Sipayung dikutip melalui pernyataan resmi, Rabu (20/10/2021).
Menurut dia, program hijau tersebut memiliki peranan penting mempertahankan operasional perusahaan. Sebab itu, pihaknya konsisten berkolaborasi dengan pemerintah mendukung program-program ekonomi sirkular dan penanganan perubahan iklim. "Kami terus mendukung pemerintah turut berpartisipasi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan," kata dia.
Hingga 2030, perusahaan material global ini berkomitmen turut menyumbang pengurangan emisi karbon sampai 5 juta metrik ton dan karbon netral di 2050. Dow juga mengumumkan rencana umembangun pabrik pertama di dunia untuk ethylene beserta turunannya menjadi perusahaan nol karbon.
Tak hanya itu, Dow juga sepakat secara global perusahaan menggunakan energi terbarukan untuk mengurangi emisi lebih dari 600.000 ton CO2 per tahun di seluruh operasional pabriknya. Di Indonesia, Dow memiliki pabrik yang ramah lingkungan di Cilegon, Banten yang didasarkan oleh dua inisiatif yaitu pengemasan ulang dan optimasi gudang yang dapat mengurangi 115 ton CO2 selama 2020.
Untuk target mengelola sampah, Dow telah menjalin kemitraan global dengan banyak pihak seperti Global Plastic Action Partnership, Circulate Capital, dan Alliance to End Plastic Waste.
Di Indonesia, Dow menjadi anggota aktif dari National Plastic Action Partnership (NPAP) yang dipimpin oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Kemitraan ini bertujuan untuk mengamplifikasi dampak dari upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi dan mengurangi sampah dari produksi secara signifikan.
Untuk mengurangi sampah plastik yang ada di lingkungan, Dow di Indonesia juga melakukan berbagai inisiatif seperti meningkatkan kapasitas tempat pengelolaan sampah reuse, reduce, recycle (TPS3R) dan bank sampah untuk menciptakan model bisnis ekonomi sirkular.
"Target ini sejalan dengan program-program yang diinisiasi pemerintah dengan memprioritaskan ekonomi hijau, ekonomi sirkular, dan juga pengurangan emisi karbon," ujar Presiden Direktur Dow Indonesia, Riswan Sipayung dikutip melalui pernyataan resmi, Rabu (20/10/2021).
Menurut dia, program hijau tersebut memiliki peranan penting mempertahankan operasional perusahaan. Sebab itu, pihaknya konsisten berkolaborasi dengan pemerintah mendukung program-program ekonomi sirkular dan penanganan perubahan iklim. "Kami terus mendukung pemerintah turut berpartisipasi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan," kata dia.
Hingga 2030, perusahaan material global ini berkomitmen turut menyumbang pengurangan emisi karbon sampai 5 juta metrik ton dan karbon netral di 2050. Dow juga mengumumkan rencana umembangun pabrik pertama di dunia untuk ethylene beserta turunannya menjadi perusahaan nol karbon.
Tak hanya itu, Dow juga sepakat secara global perusahaan menggunakan energi terbarukan untuk mengurangi emisi lebih dari 600.000 ton CO2 per tahun di seluruh operasional pabriknya. Di Indonesia, Dow memiliki pabrik yang ramah lingkungan di Cilegon, Banten yang didasarkan oleh dua inisiatif yaitu pengemasan ulang dan optimasi gudang yang dapat mengurangi 115 ton CO2 selama 2020.
Untuk target mengelola sampah, Dow telah menjalin kemitraan global dengan banyak pihak seperti Global Plastic Action Partnership, Circulate Capital, dan Alliance to End Plastic Waste.
Di Indonesia, Dow menjadi anggota aktif dari National Plastic Action Partnership (NPAP) yang dipimpin oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Kemitraan ini bertujuan untuk mengamplifikasi dampak dari upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi dan mengurangi sampah dari produksi secara signifikan.
Untuk mengurangi sampah plastik yang ada di lingkungan, Dow di Indonesia juga melakukan berbagai inisiatif seperti meningkatkan kapasitas tempat pengelolaan sampah reuse, reduce, recycle (TPS3R) dan bank sampah untuk menciptakan model bisnis ekonomi sirkular.
tulis komentar anda